Bukan Cuma Amerika, Prancis Dekati Indonesia dan Mulai Menyentuh Transfer Teknologi Pertahanan
Kredit Foto: Dassault Aviation
Pada bulan Juni di Paris, Prabowo menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan mitranya dari Prancis, Florence Parly.
Kesepakatan itu mencakup pendidikan dan pelatihan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, kerja sama penjaga perdamaian, perang melawan terorisme, dan produksi persenjataan bersama.
Baca Juga: Jangan Sampai Transformasi Jadi Ancaman Masa Depan, Ini Peringatan Antropolog Prancis
Pada bulan Juli, Prabowo mengatakan kementeriannya berharap untuk memperoleh jet tempur canggih termasuk F-15 buatan AS, Rafales dari Prancis, dan Sukhoi Su-35 dan Su-57 dari Rusia.
AUKUS dapat mempengaruhi pengadaan pertahanan Indonesia demi Prancis, menurut sebuah artikel baru-baru ini yang diterbitkan oleh Lowy Institute, sebuah think-tank Australia.
“Indonesia kemungkinan akan memilih jet-jet tempur yang paling tidak mungkin membuat marah China atau AS, memberi Rafale tawaran keuntungan dari yang lain, kecuali pesaing baru muncul di cakrawala,” kata artikel oleh Johannes Nugroho, seorang analis politik Indonesia.
Bagi Prancis, kepentingannya di Indo-Pasifik adalah tentang mengamankan posisi maritimnya di Samudra Hindia dan Pasifik, di mana ia memiliki wilayah, termasuk Mayotte, La Réunion, Kaledonia Baru, dan Polinesia Prancis, menurut Rizky, analis di Universitas dari Queensland.
“Prancis memiliki pandangan Indo-Pasifik sendiri, yang dalam banyak hal juga prihatin dengan China, terutama di Laut China Selatan,” kata Rizky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto