Anies Bilang Banjir Bisa Surut 6 Jam, PSI Sorot Kebon Pala: Selesaikan Dulu Janji atas Ciliwung

Menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang menyebut banjir Jakarta dapat turun dalam kurun waktu enam jam, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Anies untuk fokus memenuhi janjinya menjalankan program penanganan banjir.

PSI melihat Anies telah berkali-kali menjanjikan program penanganan banjir, terakhir kali tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 49 Tahun 2021. Akan tetapi, Jakarta masih mengalami banjir dengan penyebab yang sama.

Baca Juga: Gak Punya Persiapan Penanganan Banjir, Anies Baswedan Baru Teriak-teriak Pas Hujan

"Banjir yang melanda warga Kebon Pala dan baru surut setelah tiga hari disebabkan oleh meluapnya Sungai Ciliwung akibat belum adanya tanggung guna meminimalisasi luapan dari sungai. [Padahal] banjir ini seharusnya dapat diantisipasi," kata anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta William Aditya kepada Warta Ekonomi, Rabu (3/11/2021).

Selain itu, PSI menilai banjir juga terjadi lantaran belum selesainya program pembangunan sodetan dan terhentinya pengadaan tanah untuk naturalisasi dan normalisasi Sungai Ciliwung.

Padahal, dalam Ingub yang telah disebutkan sebelumnya, pengadaan tanah untuk normalisasi Sungai Ciliwung seharusnya telah selesai sejak Oktober 2021 lalu. "Nyatanya, pengadaan tanah masih terhambat sengketa lahan dan makelar tanah. Pembangunan sodetan juga terhambat karena alasan yang sama," tandasnya.

Terlebih, problem sengketa lahan sudah berlangsung sejak tahun lalu. "Kami meminta program-program penanganan banjir di hulu, seperti normalisasi, segera diselesaikan. Kemudian, program di hilir seperti sodetan diselesaikan pula," tegasnya.

PSI menilai seharusnya daerah rawan banjir, seperti Kebon Pala, dapat suruh lebih cepat setelah empat tahun masa jabatan Anies. Oleh karena itu, DPW PSI Jakarta meminta Anies untuk serius menangani banjir dalam satu tahun terakhir masa jabatannya.

"Kebon Pala banjir pada November 2017 lalu, masa banjir kembali November 2021 sekarang? Jangan sampai masyarakat yang sudah menderita akibat pandemi, terkena banjir yang seharusnya bisa diantisipasi," tutup William.