Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eksistensi Merek-Merek Lokal Terancam Tiga Disrupsi

Eksistensi Merek-Merek Lokal Terancam Tiga Disrupsi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Merek-merek nasional yang sebelumnya tidak terkenal, kini begitu mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Sejumlah nama seperti GoTo, Traveloka, MsGlow, RANS, Sayurbox, Brodo, Never Too Lavish, Blibli, SiCepat, Warung Pintar, Ajaib Sekuritas, Bak Jago, dan Sociolla, bukan hanya kian populer.

Produk-produk mereka makin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Managing Partner Inventure Yuswohady menilai telah terjadi “triple disruption” yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir.

Yaitu digital disruption, millennial disruption, dan pandemic disruption. Ketiga faktor ini bahkan telah melakukan seleksi terhadap merek-merek lokal yang ada di pasar. 

“Kiprah perusahaan tersebut memang berbeda satu sama lain. Namun mereka menyeruak di industrinya masing-masing, mampu bersaing, bahkan tak sedikit yang menggoyang keberadaaan pemain lama yang telah mapan,”tegas Yuswohady dalam pembukaan Indonesia Brand Forum 2021.

Bahkan lanjut dia pemain-pemain baru ini pun akan terus membesar dan diperkirakan kian membesar pada tahun-tahun mendatang. Hal ini seiring tingkat penerimaan serta penggunaan yang makin masif.

“Perkembangan ini merupakan hal yang natural terjadi. “Triple disruption” telah melakukan apa yang disebut sebagai “pembilasan” terhadap mereka yang ada di panggung bisnis,”Ucapnya.

Ia menganalogikan seperti dalam proses mencuci piring , triple disruption akan memilah serta memilih mana yang layak dan relevan dengan situasi sekarang.

“Mereka yang tak lincah beradaptasi termasuk pemain-pemain mapan sekalipun akan tergilas, atau tergantikan pemain-pemain baru,”Jelasnya.

Perusahaan-perusahaan yang disebutkan di atas adalah para penunggang yang berhasil berselancar di atas triple disruption. Bahkan bisa dikatakan mereka adalah anak kandung dari disrupsi yang muncul, terutama disrupsi digital dan milenial.

“Mereka hadir memanfaatkan kemajuan teknologi digital serta munculnya kaum milenial. Malah tak sedikit dari perusahaan tersebut yang memang dilahirkan serta dikembangkan oleh kaum milenial itu sendiri.

Fenomena tiga disrupsi yang membilas merek-merek lokal ini akan dibahas dalam ajang Indonesia Brand Forum (IBF) 2021 yang berlangsung pada 2-4 November 2021.

Dalam ajang ini, sejumlah merek lokal yang melewati masa-masa pembilasan ini terpilih memaparkan kinerja merek berikut strategi bisnisnya masing-masing. Selain konferensi, pada IBF 2021 juga diluncurkan buku berjudul The Rise of Cool+Agile Brands.

Dalam buku ini dikupas sekitar 30 brand yang mampu keluar dari jerat triple disruption di atas. Brand-brand baru yang fresh dan menawarkan model bisnis baru yang inovatif ini disebut Cool+Agile Brands.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: