Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

New Opportunity, Berubahnya Pola Konsumsi dan Pembaruan Ekonomi

New Opportunity, Berubahnya Pola Konsumsi dan Pembaruan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsultan Bisnis dan Pakar Marketing, Yuswohady menyoroti perubahan sifat konsumen yang sebelumnya menuntut goods menjadi experience. Ia mengatakan, hal ini bisa dioptimalisasi oleh penggiat industri di Indonesia.

Meski terdengar sepele, aktivitas leisure seperti menonton film, makan di resto, dan sebagainya yang sebelumnya dilakukan sekali-sekali (occasional) berubah menjadi kebiasaan (habitual). Hal terlihat dari naiknya sejumlah pamor industri terkait seperti pariwisata hingga film.

Baca Juga: Fokus Kerja Sama Ekonomi, Indonesia Jalin Hubungan Bilateral dengan 10 Negara Sahabat

“Pandemi telah membuat leisure economy tiarap selama beberapa waktu. Setelah pandemi berakhir, kini leisure economy telah kembali seperti sebelum Covid-19 melanda,” ujarnya dilansir pada Sabtu (9/12).

Industri pariwisata Indonesia misalnya, ia perlahan telah bangkit setelah pandemi. Capaian jumlah wisatawan terus meningkat, bahkan tahun lalu jumlah wisatawan domestik telah melebihi jumlah sebelum pandemi. Adapun jumlah wisman hingga telah mencatat 6,31 atau naik 196,85% hingga Juli 2023.

“Kenaikan kunjungan wisman dan perjalanan wisnus berdampak positif pada industri akomodasi, yang tergambar dari Tingkat hunian hotel berbintang yang membaik sepanjang 2022,” ungkap Yuswohady.

Di sisi lain, terkendalinya pandemi dan kembalinya mobilitas manusia menuju normal membuat gairah berbagai event kembali bergelora. Bisnis Konser Musik kembali bersemarak setelah mati suri karena pandemi, bahkan terus merangkak naik menjadi salah satu penunjang dari ekonomi.

Baca Juga: MUF Hadapi Dinamika Ekonomi, Serap Tenaga Kerja hingga Dongkrak Literasi Keuangan Indonesia

Secara global pendapatan seluruh kegiatan live event diprediksi akan mencapai level pra-pandemi pada tahun 2024 yang mencapai USD 68,7 Triliun, dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai USD 66,6 Triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: