Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Revolusi Ekonomi, Gaya Baru E-Commerce Imbas Digitalisasi

Revolusi Ekonomi, Gaya Baru E-Commerce Imbas Digitalisasi Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Konsultan Bisnis dan Pakar Marketing, Yuswohady menyoroti perkembangan ekonomi digital. Menurutnya terdapat perubahan pola yang sangat signifikan dalam pasar dari Indonesia.

Hal ini terlihat dari sektor e-commerce, gaya penjualan akan menjadi penentu seberapa besar konsumen yang akan diserap oleh sebuah toko online. Kini, ia tak lagi hanya dikenal sebagai e-commerce namun juga social commerce atau live commerce karena mulai memadukan sejumlah hal seperti hiburan, brand, influencer hingga isu sosial untuk dapat menciptakan koneksi dengan konsumen.

Baca Juga: IKN, Infrastruktur dan Hilirisasi: Langkah Pengusaha Saat Ditinggalkan Jokowi

“Generasi saat ini terutama Gen Z dan millenial sangat mempercayai apa pun rekomendasi yang mereka dapatkan dari para influencer panutan yang mereka follow,” ujar dari Yuswohady, dilansir pada Selasa (12/12).

Kolaborasi ini ternyata juga menciptakan model bisnis dan produk baru yang disebut creator business dimana influencer membuat produk sendiri dengan menjualnya langsung ke audience mereka di Indonesia.

Di sisi lain, kegiatan berbelanja konsumen secara langsung tidak serta merta bisa digantikan dengan belanja daring. Sebanyak 47,4% melakukan semua journey secara digital, namun tidak beda jauh, 44,7% melakukan semua journey secara fisikal. 33,4% dan 28,2% konsumen sisanya pun masih menggabungkan dua touchpoints tersebut. Hal ini tidak terlepas dari rasa kepercayaan konsumen terhadap barang atau brand.

Konsumen saat ini terutama Gen Z dan Milenial lebih memilih untuk membeli barang langsung dari channel dan toko digital masing-masing brand, hal ini dikarenakan brand sering memberikan penawaran promo dan pengalaman belanja yang lebih menarik dibandingkan berbelanja di situs e-commerce atau saluran ritel digital lain.

Tren ini mendorong para brand semakin berinovasi dalam mengembangkan saluran DTC mereka lebih baik, sehingga konsumen mau untuk berbelanja langsung di channel mereka bahkan berbagi data pribadi nya dengan tujuan untuk memberikan pengalaman personalisasi dalam berbelanja.

Baca Juga: Lewat Strategi Multi-Pathway, Toyota Siap Gelorakan Kendaraan Listrik di Indonesia

Ekonomi digital terus berkembang dan menuntut pengusaha untuk ikut berinovasi mengikuti zaman dan tuntutan market yang semakin kompleks. Yuswohady mengatakan, ke depannya hal ini akan menjadi salah satu sektor yang menopang ekonomi dari Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: