Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkebunan Pisang Rugi Ratusan Juta Dolar Amerika Ternyata Gara-gara...

Perkebunan Pisang Rugi Ratusan Juta Dolar Amerika Ternyata Gara-gara... Kredit Foto: Unsplash/Stefan Stefancik
Warta Ekonomi, Washington -

Masyarakat Kepulauan Canary terus menderita karena gunung berapi di La Palma, Spanyol telah menghancurkan hampir 400 hektar perkebunan pisang yang telah tertutup lahar dan puing-puing.

Mengutip Newsweek, Rabu (3/11/2021), pemerintah daerah Kepulauan Canary memperkirakan letusan gunung Cumbre Vieja telah menyebabkan kerugian sebesar 100 juta euro atau 116 juta dolar AS bagi industri pisang di pulau tersebut.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang Ya, Kulit Pisang Ternyata Bagus untuk Kesehatan Kulit

Industri perkebunan pisang selama ini telah berkontribusi memberikan 30 persen kehidupan ekonomi di Kepulauan Canary.

Lebih dari 390 hektar perkebunan pisang telah hancur dan lebih dari 700 hektar tambahan telah terputus dari jalan karena tertutup lahar di sisi barat pulau itu.

ASPROCAN, asosiasi petani pisang untuk Kepulauan Canary, memperkirakan sekitar 1.500 dari 5.000 pemilik perkebunan pisang di pulau tersebut merasa terpukul karena kehilangan kebunnya.

Seorang pemilik perkebunan pisang lokal bernama Antonio Alvarez mengungkapkan bahwa perasaan hancur dari para petani yang kehilangan hasil panen mereka lebih parah daripada kedengarannya.

"Mereka mengatakan (letusan) itu telah menghapus 10 persen dari ekonomi pulau tersebut. Saya pikir itu lebih. Bukan hanya pisang, apartemen, atau tempat tidur dan sarapan. Itu telah mengambil segalanya," kata Alvarez.

Gunung Cumbre Vieja masih erupsi dan memuntahkan lava dari punggung gunung, mengalirkan lahar menuju Samudera Atlantik. Letusan itu mengancam akan memakan lebih banyak tanah karena lahar tersebut membentuk bidang baru tanah.

Pihak berwenang telah menjanjikan bantuan keuangan untuk membantu sektor tersebut dan mendanai cuti bagi para pekerja.

Mereka juga telah berjanji untuk merevisi undang-undang yang mengatakan bahwa tanah baru yang terbentuk oleh lahar adalah milik negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: