Kredit Foto: Unsplash/Sharon Mccutcheo
Risiko likuiditas adalah risiko perusahaan atau individu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya karena tidak mampu untuk mengubah aset menjadi uang tunai.
Investor atau entitas mungkin tidak dapat mengubah aset menjadi uang tunai tanpa menyerahkan modal dan pendapatan karena kurangnya pembeli atau pasar yang tidak efisien.
Lembaga keuangan bergantung pada uang pinjaman sampai batas tertentu, sehingga mereka biasanya diteliti untuk menentukan apakah mereka dapat memenuhi kewajiban utang mereka tanpa menyadari kerugian besar, yang bisa menjadi bencana besar. Oleh karena itu, institusi menghadapi persyaratan kepatuhan yang ketat dan tes stres untuk mengukur stabilitas keuangan mereka.
Baca Juga: Apa Itu Risiko Kurs?
Investor, manajer, dan kreditur menggunakan rasio pengukuran likuiditas ketika memutuskan tingkat risiko dalam suatu organisasi. Mereka sering membandingkan kewajiban jangka pendek dan aset likuid yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.
Jika sebuah bisnis memiliki terlalu banyak risiko likuiditas, ia harus menjual asetnya, mendatangkan pendapatan tambahan, atau mencari cara lain untuk mengurangi perbedaan antara kas yang tersedia dan kewajiban utangnya.
Risiko likuiditas menjadi sangat penting bagi pihak yang akan atau sedang memegang aset, karena mempengaruhi kemampuan mereka untuk berdagang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: