Fit and Proper Test Andika Perkasa Dianggap Cuma Buang-Buang Waktu dan Gak Berfaedah
Peneliti Formappi, Lucius Karus mengatakan tindakan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz dan pimpinan Komisi I lainnya tak perlu berlebihan berseragam ala militer saat melakukan fit and proper test calon panglima TNI Andika Perkasa.
Lucius menegaskan bagaimana DPR bisa bersikap obyektif terhadap Andika, dengan lagak bak militer, justru itu menunjukan bukan forum untuk menguji kelayakan Andika, tapi tindakan pemujaan berlebihan.
"Bagaimana mengharapkan onyektifitas sebuah ujian kepatutan jika para penguji justru adalah sosok penggemar sang calon panglima? Maka penggunaan pakaian ala militer oleh Komisi I ketika menguji kepatutan calon panglima TNI justru seolah-olah mengonfirmasi wajah DPR umumnya yang hanya menjadi "stempel" pemerintah saja," kata Lucius.
Lebih lanjut, Lucius menilai, dengan kondisi DPR seperti yang ditunjukkan oleh Komisi I, kewenangan melibatkan DPR dalam proses rekrutmen pejabat negara menjadi tidak penting dan tidak berfaedah.
"Ini buang-buang waktu dan energi saja. Pejabat seperti Kapolri, Panglima TNI, dan jabatan sejenis lainnya yang hanya membutuhkan satu orang untuk posisi tertentu, tak perlu lagilah pakai proses fit and proper test DPR," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: