Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkait Sawit, Indonesia–Belanda Bentuk Bilateral Economic Commission

Terkait Sawit, Indonesia–Belanda Bentuk Bilateral Economic Commission Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Belanda akan kembali melakukan kerja sama terkait sektor kelapa sawit melalui dorongan diversifikasi usaha hingga pendampingan untuk meningkatkan hasil panen. Kerja sama pemerintah Indonesia dan Kerajaan Belanda tersebut tercantum dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) on Sustainable Palm Oil Production Cooperation beberapa waktu lalu. 

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud menjelaskan bahwa kedua negara menindaklanjuti MoU tersebut pada tahun ini.

Indonesia dan Belanda membentuk Bilateral Economic Commission sebagai wadah dialog dan melakukan pengaturan teknis terkait kelanjutan kerja sama. Hal tersebut disampaikan dalam dialog National Initiatives for Sustainable and Climate Smart Oil Palm Smallholders (NI-SCOPS) sebagai rangkaian kegiatan Climate Change Conference of the Parties (COP26).

Baca Juga: Mereka yang Merusak Gambut, Tapi Kelapa Sawit yang Jadi Korban

Menurut Musdhalifah, terdapat tiga tugas pokok dari kegiatan tersebut. Pertama, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pekebun rakyat kelapa sawit dengan penerapan diversifikasi usaha, akses pasar, fasilitasi sertifikasi ISPO dan pendampingan untuk meningkatkan hasil panen. 

Kedua, peningkatan kapasitas pekebun rakyat kelapa sawit dalam upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Ketiga, peningkatan usaha mitigasi perubahan iklim melalui reforestasi dengan agroforestry dan skema replanting.

"Dialog antar kedua negara ini dapat membuktikan kepada dunia internasional bahwa kerja sama antara negara konsumen dan negara produsen kelapa sawit dapat terjalin dengan baik," ujar Musdhalifah pada Selasa (9/11/2021).

Menurutnya, kegiatan NI-SCOPS berlangsung di empat provinsi, yakni di Aceh dan Sumatera Utara dengan implementing partners yaitu Indonesia Distribution Hub (IDH). Lalu, di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Solidaridad. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: