Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penanganan COVID-19 Nasional Harus Membaik Demi Mencapai Endemi COVID-19

Penanganan COVID-19 Nasional Harus Membaik Demi Mencapai Endemi COVID-19 Kredit Foto: Instagram/Wiku Adisasmito
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia terus membaik. Jika melihat periode tanggal 1 - 7 November 2021, tercatat kasus positif menurun sebesar 12,2% dibandingkan minggu lalu. Dan penurunan minggu ini menjadi yang ke-16 berturut-turut dari puncak kasus kedua pada bulan Juli lalu.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan, seiring dengan menurunnya angka kasus positif, angka kematian juga terus menurun. Bahkan penurunannya di minggu ini lebih rendah dari penurunan angka kasus positif yaitu turun 31,7%. Dan juga, yang perlu diperhatikan pada kasus aktif, yang harus diutamakan penanganannya agar pasien sembuh sepenuhnya baik yang di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah. 

Baca Juga: Satgas: Tren Penurunan Kasus Covid-19 Terus Berlanjut

"Kita harus tetap menyadari bahwa satu nyawa pun terhitung sangat berharga. Jika tujuan kita adalah endemi COVID-19, maka kita tidak dapat mentoleransi bahkan satu kematian pun," Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (9/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Selanjutnya, pada perkembangan pada minggu ini, sayangnya terdapat 5 provinsi mencatatkan kenaikan kasus positif tertinggi jika dibandingkan minggu sebelumnya. Yaitu Papua Barat naik 100 kasus, DI Yogyakarta naik 77 kasus, DKI Jakarta naik 46 kasus, Sulawesi Tenggara naik 7 kasus dan Kepulauan Bangka Belitung naik 5 kasus.

Wiku menekankan, bahwa meskipun penambahan ini terbilang sedikit, namun harus dicermati. Jika dibandingkan provinsi lain yang tidak mengalami kenaikan kasus, maka penambahannya terbilang besar. Untuk itu, dimohon seluruh Gubernur kelima provinsi dimaksud, segera berkoordinasi dengan Bupati dan Walikota dibawahnya untuk mengantisipasi adanya kenaikan kasus di minggu berikutnya. 

Sementara pada angka kematian minggu ini, ada 5 provinsi mencatatkan kenaikan tertinggi. Kelimanya, Sulawesi Utara naik 5 kematian, Sumatera Barat naik 3 kematian, Sulawesi Selatan naik 2 kematian, Riau naik 2 kematian dan Kalimantan Barat naik 1 kematian. 

"Sekali lagi, jumlah ini mungkin bisa dikatakan sangat sedikit tidak lebih dari 5 orang meninggal dalam 1 minggu. Namun kita tidak bisa mentoleransi 1 kematian pun," tegas Wiku.

Disamping itu, terdapat 5 provinsi dengan jumlah kasus aktif tertinggi minggu ini. Yaitu Jawa Tengah ada 1.650 kasus, Papua ada 1.629 kasus, Jawa Barat ada  1.568 kasus, DKI Jakarta ada 1.536 kasus dan Kalimantan Utara ada 738 kasus aktif.

"Kepada Gubernur dari kelima provinsi ini mohon diingat bahwa provinsi-provinsi ini menjadi penyumbang terbanyak kasus aktif di tingkat nasional," tambah Wiku.

Sekali lagi dimohon para gubernur segera berkoordinasi dengan Bupati dan Walikota yang menjadi penyumbang angka tertinggi. Karena, apabila ketiga indikator tersebut diantaranya kasus positif, meninggal dan kasus aktif ini dapat segera diturunkan, maka perkembangan kasus COVID-19 tingkat nasional akan membaik.

"Dan kita akan semakin siap menuju endemi COVID-19," pungkas Wiku.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: