Untuk fasilitas pendukung pun telah selesai dipasang. Dimana setiap fasilitas tersebut dipastikan memiliki standar infrastruktur yang memudahkan mobilisasi para atlet mengikuti kompetisi. Termasuk hotel-hotel yang harus memenuhi standar atau sesuai dengan rekomendasi dari National Paralympic Comitee Indonesia (NPCI) sebagai induk cabang olahraga penyandang disabilitas.
"Kami juga sudah persiapkan akomodasi dengan hotel- hotel. Karena ini kita harus melayani mereka dengan baik mulai mereka datang, dan juga mereka pulang. Juga mengenai konsumsi kepada mereka," terang Benhur.
Papernas kali ini merupakan salah satu penyelenggaraan pesta olahraga yang digelar di tengah pandemi COVID-19. Pelaksanaan protokol kesehatan ketat pun akan diterapkan seperti pelaksanaan PON XX Papua lalu. Keberhasilan penyelenggaraan PON XX Papua tanpa adanya klaster baru COVID-19 harus menjadi contoh di Peparnas XVI.
Benhur pun yakin bahwa penyelenggaraan Peparnas XVI akan sukses dan aman. Terlebih status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Jayapura berada di level 2. Hal ini dikarenakan telah menurunya angka penyebaran COVID-19 di Kota Jayapura.
"Sekarang Kota Jayapura dari level 4 sudah turun pada level 2. Sekarang yang dirawat tinggal hanya 6 orang, dan ini tingkat kesembuhanya sangat tinggi di Kota Jayapura," kata Benhur.
Benhur pun mencontohkan keberhasilan tersebut. Pada penyelenggaraan PON XX Papua ada 83 atlet dan ofisial yang dirawat akibat terpapar COVID-19. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik. Mereka semua sembuh dan telah kembali ke daerahnya masing- masing.
Peparnas Papua akan mempertandingkan 12 cabang olahraga dengan 602 nomor pertandingan. Tak kurang dari 1.985 atlet dari 34 provinsi bersaing dalam pesta olahraga untuk atlet disabilitas terbesar di Tanah Air tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat