Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Mau Kalah, Produsen Pakan Ternak Peliharaan Ini Siap Bersaing Produk Impor

Tidak Mau Kalah, Produsen Pakan Ternak Peliharaan Ini Siap Bersaing Produk Impor Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Produsen pakan ternak peliharaan PT Central Windu Sejati (CPPETINDO ) resmi mengekspor perdana 10 ton makanan  hewan jenis kucing bermerek Bolt dan Cleo ke negara Brunei Darussalam. 

Anak perusahaan dari  PT Central Proteina Prima Tbk (CP Prima) ini akan menargetkan akhir tahun ini ke nagara Filiphina dan tahun berikutnya  ke  Asia Tenggara dengan nilai yang sama seperti tahun ini.

Baca Juga: Jaga Persediaan, Pemerintah Diminta Atur Kuota Ekspor CPO

"Ekspor perdana ini tidak terlalu tinggi akan tetapi,  kami membuat terobosan baru dalam pasar pakan ternak peliharaan di luar negeri nantinya. Adapun nilai ekspor ini sebasar 10.000 Dolar AS" terang Presiden Direktur PT Central Windu Sejati," ucap Paulius Juta usai pelepasan ekspor perdana pakan ternak peliharaan di Sidoarjo, Kamis (11/11/2021).

Lebih lanjut Paulius menjelaskan, selama ini pihaknya mampu memproduksi pakan ternak peliharaan sebasar 8.000 ton per bulan. 

"Kedepan kami akan menargetkan produksi lebih tinggi yakni sebasar 15.000 ton per bulan. Sementara kontribusi paling tinggi saat ini adalah pakan kucing," ujarnya. 

Paulius juga mengatakan, selama CP Prima yang juga memproduksi pakan lainnya seperti pakan ikan, pakan udang, bibit udang, bibit ikan, probiotik, sampai produk udang dan makanan olahan.  Hal ini kata dia, untuk memenuhi target dari pemerintah. 

"Kami akan mengikuti arahan dari Dirjen soal target ini sampai 2024 nanti 3 kali lipat produksi. Kami optmis mampu menargetkan yang diminta oleh pemerintah seiring dengan memperluas jaringan ekspor ke nagara lain," ungkap Paulius. 

Sementara itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Nasrullah menyebutkan, bahwa nilai ekspor di sektor peternakan Indonesia mencapai 964,9 juta Dolar AS. Sampai September 2021 lalu, nilai ekspornya mencapai 878,4 juta Dolar AS. 

"Justru pandemi melanda  nila ekspor peternakan naik 39 persen dibandingkan periode yang sama (September) tahun 2020. Artinya, sektor ini cukup signifikan berkontribusi pada perekonomian negara," kata Nasrullah. 

Disinggung soal ekspor perdana pakan hewan peliharaan yang dilakukan PT Central Windu Sejati? Secara tegas Nasrullah mengatakan, ekspor perdana ini menjadi gebrakan baru produk pakan hewan peliharaan yang di produksi oleh bangsa sendiri. Artinya kata Nasrullah, produk Indonesia tidak kalah dengan produk lain yang banyak diproduksi dan diimpor dari luar negeri. 

"Ini menjadi pengakuan dari negara luar, minimal dari Asean, dalam hal ini Brunei Darussalam, bahwa kualitas produk pakan hewan kesayangan dalam negeri dapat berkompetisi dengan produk luar," pungkas Nasrullah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: