Baru 37 Tahun, Cucu Pendiri Lippo Group, Caroline Riady Sukses Pimpin 39 Rumah Sakit Siloam
Setiap hari, Caroline bekerja penuh dengan semangat karena ia hanya ingin bekerja sama dengan timnya. Meski lelah, tetapi mereka saling menguatkan. Meski terkadang lelah karena 'buah' nya belum terlihat, tetapi begitu buahnya terlihat, Caroline melihat timnya semakin giat lagi.
Buah yang dimaksud Caroline pun bukan hanya soal finansial, tetapi juga ketika melihat pasien pulang dengan pulih dan bisa melanjutkan hidup dengan maksimal.
Keadaan pandemi Covid-19 merupakan tahun penuh tantangan bagi Caroline. Ketika banyak sektor bisnis bisa tutup, rumah sakit justru harus berjuang di tengan krisis ini. Terlebih saat itu APD minim, test and tracing yang juga minim, dan lain sebagainya. Caroline pun memutuskan untuk melindungi staf terlebih dahulu karena mereka lah garda terdepan.
Hingga suatu hari cashflow yang dimiliki Siloam hanya tinggal 21 hari. Namun, tidak ada pasien yang datang berobat, dengan cashflow yang tinggal 21 hari, mereka masih harus membeli APD yang harganya mahal dan harus memasang negative pressure di ruangan-ruangan, membangun gedung baru untuk Covid, hingga membeli ventilator.
"Justru pada saat keuangan kita macet kita harus melakukan investasi. Makanya, pada saat itu kita putuskan kita all out mendukung pemerintah, apa yang pemerintah butuhkan kita akan dukung," tandas Caroline. "Ini yang akan kita lakukan, dan sampai hari ini saya tidak sesali keputusan itu," lanjut Caroline.
Adapun Caroline memperkirakan investasi tersebut berjumlah ratusan miliar.
"Secara cashflow kita masih bisa jaga cashflow, cuma makin lama memang makin tipis. Apakah negatif? Sudah jelas negatif. Tapi kita bisa menjaga, dan mendapat bantuan dari beberapa bank yang sangat suportif," ujar Caroline.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: