Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minimalisir Pembabatan Mangrove Liar, BRGM Ajak Petani Kembangkan Tambak Ramah Lingkungan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah gencarnya program pemerintah dalam mempercepat rehabilitasi mangrove, pembabatan hutan mangrove secara liar di Desa Pematang Duku, Bengkalis, Riau justru masih kerap terjadi. 

Mangrove sangat berperan penting bagi kehidupan. Selain bisa mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, memperbaiki kualitas lingkungan pesisir, mencegah abrasi dan menghambat intrusi air, serta menjadi pelindung dari bencana tsunami.

Ironinya, hutan mangrove tersebut sengaja dibabat demi tambak udang. Khairul selaku Ketua Kelompok Tani Mangrove Lestari Alam pun mengaku kecewa berat dan tak berdaya menghalangi pembabatan tersebut.

“Bapak ini sudah 20 tahun menjaga mangrove bersama kelompok, dari tahun 2002 bapak jaga, batangnya sudah nampak besar-besar. Jadi bapak ini nampak menyesal lihat pembabatan ini,” lirih Khairul yang mengaku kecewa dengan adanya pembabatan mangrove. 

Padahal, menurut Khairul, hutan mangrove yang ia jaga bersama 150 anggota dari Kelompok Tani Mangrove Lestari Alam, tadinya bakal dijadikan ekowisata agar ekosistem mangrove tetap terjaga serta dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. 

“Hutan mangrove di desa ini ada 247 hektare, namun sekitar 5-7 hektare di babat secara membabi buta. Sebagian masyarakat masih kurang memperhatikan bakau. Jadi cuma bakau yang kelompok bapak jaga saja kalau ada penebangan bapak larang. Tolong ini diusut sampai tuntas dan ditindak tegas secara hukum,” pungkas pria berusia 64 tahun tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: