Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gairahkan Lagi Ekonomi Jawa Barat Setelah Serangan Covid-19, Kang Emil Susun Strategi Ini

Gairahkan Lagi Ekonomi Jawa Barat Setelah Serangan Covid-19, Kang Emil Susun Strategi Ini Kredit Foto: Instagram/Ridwan Kamil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil, menyusun sejumlah strategi untuk kembali meningkatkan perekonomian Jawa Barat pada masa pemulihan setelah serangan Covid-19.

Dalam webinar "Memaksimalkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Jawa Barat Pasca PPKM", Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang bertugas menggantikan Ridwan Kamil mengungkapkan cara yang ditempuh Jawa Barat dalam upaya meningkatkan kondisi perekonomian wilayahnya.

Baca Juga: Jawa Barat Juara Dua Peparnas Papua 2021

"Saat ini, Kang Emil sedang berusaha meningkatkan [ekonomi], namun tak hanya meningkatkan tetapi juga Kang Emil ingin merata dan berkeadila. Jadi, ada tiga indikator keberhasilan ekonomi di Jawa Barat, yaitu meningkat, berkeadilan, dan pemerataan," kata Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya di webinar, Selasa (16/11/2021).

Ia menjelaskan Jawa Barat menargetkan peningkatan ekonomi tak hanya dirasakan oleh kabupaten/kota yang itu-itu saja, melainkan juga dinikmati oleh seluruh kabupaten/kota bahkan hingga ke tingkat desa. Dengan demikian, ada unsur pemerataan dalam peningkatan ekonomi Jawa Barat.

Hal serupa juga berlaku untuk prinsip berkeadilan. "Jadi bukan hanya kelompok, keluarga, atau komunitas itu-itu saja yang merasakan peningkatan ekonomi, tetapi 50 juta penduduk Jawa Barat juga menikmati peluang-peluang peningkatan ekonomi," jelas Wagub Jabar yang akrab disapa Kang Uu.

Untuk itu, Ridwan Kamil menyusun sejumlah kebijakan guna mewujudkan ketiga indikator keberhasilan ekonomi tersebut.

Pertama, Jawa Barat akan memberikan perhatian kepada para pelaku UMKM dengan memberikan berbagai kemudahan, termasuk akses perbankan. Uu menambahkan, "Karena akhir-akhir ini rentenir begitu merajalela. Tetapi dengan keterbukaan bank, jadi bisa sedikit mengurangi kebutuhan modal bagi UMKM."

Kemudian, ia menjelaskan terdapat sejumlah masalah yang ditemukan dalam penyerapan tenaga kerja, salah satunya terkait pendidikan sumber daya manusia (SDM). Menurut Uu, sejumlah pengusaha tidak menerima calon pekerja lantaran spesifikasi keilmuan yang tidak dibutuhkan.

Oleh karena itu, Gubernur Jabar memerintahkan kepala sekolah untuk berkoordinasi dengan Kadin dan pengusaha di wilayah masing-masing untuk mendiskusikan kemampuan apa yang dibutuhkan para pemberi kerja dan yang bisa diberikan oleh sekolah. "Dengan begitu ada integrasi antara sekolah dengan lapangan pekerjaan," tambahnya.

Kendati pun mengalami penurunan uang yang beredar di Jawa Barat hingga mencapai Rp9 triliun, namun Uu mengungkapkan pemerintah Jawa Barat tetap optimistis terhadap perekonomian provinsi tersebut.

"Karena pemimpin harus tetap optimis, tidak boleh pesimis. Insya Allah di 2022 ekonomi Jawa Barat berjalan dengan baik, bahkan meningkat. Dan sudah dibuktikan dengan peningkatan ekonomi Jawa Barat saat ini yang mencapai 6,13%," tandasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: