Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi: Neo Bank Untuk Dorong UMKM Naik Kelas

Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi: Neo Bank Untuk Dorong UMKM Naik Kelas Kredit Foto: Eyos
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan meningkatnya adopsi inovasi teknologi termasuk lewat kehadiran fintech dan digital bank atau neo bank, banyak perusahaan dan bank yang mulai memanfaatkan sistem pembayaran yang telah terintegrasi dengan teknologi dan digitalisasi.

Neo bank sendiri dikenal dengan nama bank digital yang merupakan bank yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha secara digital tanpa kantor fisik dan tanpa menggunakan banyak fisik infrastruktur.

Baca Juga: Harga Dosis Ketiga Vaksin COVID Sekali Cus Rp300 Ribu

Wakil Ketua Umum III Aftech, CEO Aladin Technologies Indonesia, Herianto Gunawan, mengungkapkan  dalam suatu riset pada Desember 2020 menemukan bahwa terdapat 250 neo bank di seluruh Indonesia. Selain itu pasar Neo bank secara global bernilai sebesar 18,6 miliar dolar pada tahun 2018 dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun gabungan sekitar 46,5% antara 2019 sampai dengan 2026 dengan estimasi sebesar 395 miliar dolar untuk neo bank.

“Seperti menyetorkan cek ataupun juga melakukan pembayaran secara online serta tanpa biaya yang berlebihan adalah suatu hal yang akan menjadi kelebihan sifat gesit dari neo bank khususnya untuk mengandalkan proses saluran digital yang memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi keuangan,” kata Herianto.

Ia lebih lanjut menuturkan manfaat dari adopsi inovasi teknologi lewat fintech dan digital bank atau neo bank salah satunya ditunjukan dengan peningkatan digitalisasi UMKM yang mendorong UMKM naik kelas di Indonesia.

“Seperti telah kita ketahui bersama pertumbuhan UMKM dan produktivitasnya menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Komposisi UMKM Indonesia saat ini masih didominasi oleh usaha mikro.

Menurut statistik yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, kurang lebih 98 sampai 99 persen dari UMKM di Indonesia berukuran mikro. Angka ini tidak banyak berubah dari tahun ke tahun yang menunjukan masih besarnya potensi yang bisa terus didorong UMKM di Indonesia untuk naik kelas.

“Salah satu caranya mendorong UMKM untuk naik kelas adalah dengan menciptakan akses layanan keuangan digital yang lebih luas di antaranya melalui kolaborasi fintech dan perbankan dalam pembayaran digital,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: