Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PoliceCrypto, Kripto Pertama Anak Bangsa yang Dapat Audit Smart Contract

PoliceCrypto, Kripto Pertama Anak Bangsa yang Dapat Audit Smart Contract Kredit Foto: PoliceCrypto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan kripto sebagai instrumen investasi yang digandrungi kaum milenial di Indonesia sangat luar biasa dari tahun ke tahun. Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi, menyatakan bahwa transaksi kripto secara nasional mencapai Rp632,9 triliun dari Januari sampai September 2021. Selain itu, sudah mencapai 8,9 juta orang yang bertransaki, melonjak lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Ditambah dengan penguatan ekosistem industri, berupa Bursa Kripto, yang direncanakan akan diluncurkan oleh Kementerian Perdangangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Komoditi (Bappebti), pada akhir tahun 2021, untuk mengatur perdagangan aset kripto di Tanah Air, diharapkan dapat menjadikan kripto sebagai alternatif investasi di masa depan.

Baca Juga: Migrasi Smart Contract, Token Kripto Ini Masuki Era Baru

Seiring dengan pertumbuhan positif tersebut, kripto anak bangsa pun banyak bermunculan dan mendapatkan dukungan dari Kepala Biro Pembinaan dan Pengembang Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya. "Aset kripto dalam negeri memang belum banyak, tentu saja kami menyambut baik apabila produk anak bangsa bisa turut berandil dalam perdagangan aset kripto di dalam negeri ke depan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/11/2021).

Tak mau ketinggalan, salah satu kripto anak bangsa yang turut meramaikan industri kripto dalam negeri adalah PoliceCrypto, di bawah bendera PT Digital Cakra Nusantara, yang profile lengkap terkait project dan founder-nya bisa diakses di www.policecrypto.io. PoliceCrypto telah launching pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu dengan salah satun project-nya ialah Project Audit Smart Contract.

"Project PoliceCrypto adalah jasa audit dan verifikasi identitas developer token dengan teknologi blockchain, dan dapat membantu meminimalisasi developer yang memiliki niat kurang baik di market yang dapat merugikan investor. Saat ini kami sedang dalam proses menjalin kerja sama dengan beberapa exchanger lokal. Harapannya ke depan, kami dapat menyediakan jasa audit token sebelum listing di exchanger," ungkap Ida Bagus Putu Marwana, CEO PoliceCrypto.

Selain Project Audit Smart Contract, PoliceCrypto juga memiliki tujuan untuk mengedukasi para investor dalam hal membaca smart contract dengan benar. "Investor dapat menggunakan produk Police Safer (POSA) dan Police Monitoring Tool yang dapat membantu untuk menganalisis suatu project menggunakan smart contract secara mudah dan benar sehingga investor dapat terhindar dari risiko project token yang merugikan seperti dusting attack, phising, rug pull, dan honey pot. Pada akhirnya, investor dapat melakukan investasi kripto secara tepat yang menghasilkan keuntungan," tambah Dwi Wisnu Margareta, COO PoliceCrypto.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: