Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pria Korea Utara Dihukum Mati Usai Siswa Tertangkap Menonton Squid Game

Pria Korea Utara Dihukum Mati Usai Siswa Tertangkap Menonton Squid Game Kredit Foto: Netflix

Undang-undang tersebut, yang diumumkan tahun lalu, membawa hukuman mati maksimum untuk menonton, menyimpan, atau mendistribusikan media dari negara-negara kapitalis, terutama dari Korea Selatan dan AS.

"Warga diliputi kecemasan, karena ketujuh orang itu akan diinterogasi tanpa ampun sampai pihak berwenang mengetahui bagaimana drama itu diselundupkan dengan perbatasan ditutup karena pandemi virus corona," kata sumber itu.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Menakutkan, Sekolah di New York Larang Siswanya Berkostum Squid Game

"Itu berarti angin investigasi dan hukuman akan segera berhembus," kata sumber itu, menyiratkan bahwa penyelidikan panjang akan mengungkap rantai distribusi karena setiap orang baru yang diselidiki akan dipaksa untuk memberi tahu dari mana mereka mendapatkan salinannya dan siapa. lain mereka berbagi dengan.

Namun, hukuman tidak akan berhenti pada penyelundup dan siswa yang melihat video tersebut, karena orang lain yang tidak terkait dengan insiden tersebut juga akan bertanggung jawab, menurut sumber tersebut.

“Pemerintah menanggapi kejadian ini dengan sangat serius, dengan mengatakan bahwa pendidikan para siswa terabaikan. Komite Sentral memberhentikan kepala sekolah, sekretaris pemuda, dan wali kelas mereka,” kata sumber itu.

“Mereka juga dikeluarkan dari partai. Sudah pasti mereka akan dikirim untuk bekerja keras di tambang batu bara atau diasingkan ke pedesaan, jadi guru sekolah lain semua khawatir itu bisa terjadi pada mereka juga jika salah satu siswa mereka juga ikut dalam penyelidikan,” kata sumber tersebut.

Setelah para siswa tertangkap, pihak berwenang mulai menjelajahi pasar untuk perangkat penyimpanan memori dan CD video yang berisi media asing, kata seorang penduduk provinsi itu kepada RFA.

“Penduduk semua gemetar ketakutan karena mereka akan dihukum tanpa ampun karena membeli atau menjual perangkat penyimpanan memori, sekecil apa pun,” kata sumber kedua, yang meminta anonimitas untuk berbicara dengan bebas.

“Tetapi terlepas dari seberapa ketat tindakan keras pemerintah tampaknya, desas-desus beredar bahwa di antara tujuh siswa yang ditangkap, satu dengan orang tua kaya dapat menghindari hukuman karena mereka menyuap pihak berwenang dengan US $ 3.000,” kata sumber kedua.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: