Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengapa Korea Utara Dikenal Sebagai Negara Paling Terisolasi di Dunia?

Mengapa Korea Utara Dikenal Sebagai Negara Paling Terisolasi di Dunia? Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Korea Utara, juga disebut "kerajaan pertapa", adalah negara paling terisolasi dan tertutup di dunia.

Orang yang tinggal di pedesaan memerlukan izin untuk memelihara hewan peliharaan, mengenakan denim biru, memelihara rambut panjang, atau bahkan mandi air panas.

Baca Juga: Pria Korea Utara Dihukum Mati Usai Siswa Tertangkap Menonton Squid Game

Pada tahun 2020, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah meminta warga negara itu untuk meninggalkan anjing peliharaan mereka untuk memastikan restoran memiliki daging yang cukup.

Negara ini adalah campuran membingungkan dari Konfusianisme, komunisme, kediktatoran, tirani, dan monarki.

Negara Asia Timur ini berbatasan dengan China dan Rusia, WION melaporkan.

Meskipun merupakan salah satu negara termiskin di dunia, sebagian besar sumber dayanya digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistik.

Menurut sebuah laporan oleh Program Pangan Dunia PBB, 10 juta orang yang tinggal di Korea Utara kekurangan gizi. Negara ini memiliki total populasi 25 juta.

Sementara sebagian besar warga Korea Utara tidak mampu membayar mata pencaharian mereka, Kim Jong-un menghabiskan $3,5 juta dolar untuk mencuci pakaiannya.

Dia juga memiliki kapal pesiar mewah senilai $8 juta dan armada 100 Mercedes Benz senilai $11,7 juta.

PDB Korea Utara berada di peringkat 208 di dunia, yang tepat di atas Rwanda yang dilanda kemiskinan yang terletak di Afrika timur.

Sistem kuota produksi dan kebijakan pengendalian harga dari pemerintah merupakan ancaman eksistensial bagi kesejahteraan sosial di dalam negeri.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: