Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Litedex Protocol Siap Bersaing di Level Global

Litedex Protocol Siap Bersaing di Level Global Kredit Foto: Litedex
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak 2019, industri kripto di Asia Tenggara makin pesat peminatnya. Terutama di masa pandemi, masyarakat banyak yang mencari alternatif investasi selain komoditas, saham dan emas.

Chief Executive Officer (CEO) Litedex, Andrew Suhalim, mengatakan minat besar atas aset kripto ini juga sangat dirasakan di Indonesia. Hingga tahun 2021, investor aset kripto meningkat hingga 7,4 juta atau naik rata-rata 162% per tahun sejak 2015.

"Untuk pasar Asean, platform centralized exchange atau CEX masih mendominasi. Sebaliknya, untuk platform decentralized exchange lebih banyak diminati oleh pasar Eropa dan Amerika. Hal itulah yang melatarbelakangi Litedex Protocol hadir sebagai platform decentralized pertama di Indonesia, dengan orientasi pasar global," ujar Andrew Suhalim, dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021).

Andrew menjelaskan, pengembangan Litedex Protocol dimulai pada pertengahan tahun 2020, dengan melakukan perekrutan tim, pembuatan website dan proyek-proyeknya.

"Sebagai sebuah entitas dengan real bisnis, Litedex Protocol mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor termasuk dari venture capital. Dengan modal tersebut, Litedex Protocol sudah mampu menjalankan proyek-proyeknya," jelasnya.

Mengusung konsep The Bridge of Metaverse Wealth, Litedex Protocol berambisi menjadi jembatan para investor masuk dan menjelajahi dunia virtual.

Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan fitur-fitur favorit seperti swap, likuiditas, staking, farming, lending, borrowing, NFT marketplace, multi chain dan bridge.

"Dari sisi market, decentralized exchange memang memiliki pasar sendiri. Begitu juga dengan Litedex Protocol yang fokus pada investasi pengembangan pondasi multi chain dan bridge melalui beberapa blockchain serta melakukan kemitraan dengan proyek token metaverse populer demi menciptakan ekosistem yang luas sehingga menjaga stabilitas likuiditas," kata Andrew.

"Sesuai dengan tagline kami, the bridge of metaverse wealth, kami ingin menjadi NFT token marketplace untuk produk staking dan farming," tambahnya.

Hingga saat ini, kata Andrew, fitur-fitur Litedex Protocol telah melalui tahapan audit certik, tanpa harus menunggu proses penggalangan dana melalui IDO.

"Ini membuktikan bahwa Litedex Protocol sudah memiliki kesiapan dana untuk menciptakan produk-produk unggulan, dengan menggandeng investor besar dan modal ventura," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: