Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lakukan Transformasi Digitalisasi, Jamkrindo Siap Sambut Tahun 2022

Lakukan Transformasi Digitalisasi, Jamkrindo Siap Sambut Tahun 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Indonesia diperkirakan semakin membaik di tahun 2022. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) siap menjawab optimisme tersebut melalui berbagai inovasi produk dan pengembangan digitalisasi.

Kepala Divisi Perencanaan Strategis, PT Jamkrindo Alia Nur Fitri mengatakan Jamkrindo mendorong digitalisasi produk dan pengembangan sistem secara online sehingga kerja sama dengan para mitra dilakukan secara online baik host to host maupun secara web aplikasi.

“Kita akan melakukan akslerasi inovasi beberapa produk karena kita melihat peluang tahun depan cukup besar. Di samping kita juga akan tetap fokus psda penjaminan program pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Kita juga mengembangkan berbagai produk digital sehingga  komunikasi dengan konsumen bisa dilakukan secara langsung, dan kita bisa memperluas akses pasar yang strategis,” ujar Alia, 26 November 2021.

Sementara itu, Direktur Utama Jamkrindo  Putrama Wahju Setyawan optimistis perusahaan yang dipimpinnya mampu mengarungi tahun 2022 dengan lebih baik. Hal ini didorong oleh kebijakan perusahaan untuk melakukan konsolidasi bisnis secara prudent untuk menjaga kinerja berkelanjutan.

”Kami fokus pada strategi penerapan tata kelola yang baik, termasuk 4 eyes principles, pengelolaan portofolio secara prudent untuk meningkatkan profitabilitas, memperkuat konsolidasi internal, efisiensi beban usaha, serta meningkatkan kolaborasi sesama anggota holding Indonesia Financial Group,” ujar Putrama.

Optimisme tersebut juga didasari bahwa sampai dengan 9 bulan pertama tahun ini, Jamkrindo telah membukukan laba sebelum pajak (EBT) mencapai 95% dari target tahun 2021.

Sebagai informasi, kinerja keuangan pada tahun 2020 telah selesai diaudit secara transparan dan independen oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, dan Rekan (Firma anggota jaringan global PwC) dengan opini ”Tanpa Modifikasian”.  

Periode tahun 2020 Jamkrindo berhasil membukukan laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 722,47 miliar, naik 297,75% dari angka restated 2019 sebesar Rp 181,64 miliar. Sedangkan volume penjaminan sebesar Rp 188,61 triliun. Program pemerintah menjadi motor penggerak penjaminan PT Jamkrindo dengan rincian Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 102,67 triliun dan Kredit Modal Kerja (KMK) dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 8,7 triliun. 

Sementara itu, meski kondisi pandemi, beban klaim tercatat masih terkendali, meskipun mengalami kenaikan dari Rp 1,74 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 1,83 triliun. ”Di tengah pandemi ini, kami menekankan pada sustainability dan pencadangan yang kuat,” ujar Putrama. 

Pada tahun  2020, Jamkrindo meningkatkan pencadangan klaim menjadi sebesar Rp 4,18 triliun dari sebelumnya Rp 3,57 triliun (restated 2019). Peningkatan cadangan klaim ini merupakan strategi perusahaan untuk memitigasi risiko dan menjaga kinerja perusahaan pada tahun berikutnya. Adapun dari sisi aset, Jamkrindo mencatatkan aset pada 2020 sebesar Rp 19,12 triliun, naik 14,03 % dari tahun sebelumnya sebesar Rp 16,77 triliun (restated 2019).

”Dalam clearance meeting audit diungkapkan bahwa penerapan PSAK 71 di perusahaan secara langsung pada tahun efektif dari standar tersebut adalah prestasi yang sangat baik, bahkan dengan opini Tanpa Modifikasian,” kata Putrama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: