Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

EF EPI 2021: Kecakapan Bahasa Inggris Warga Indonesia Masih Rendah, Peringkat 80 dari 112 Negara

EF EPI 2021: Kecakapan Bahasa Inggris Warga Indonesia Masih Rendah, Peringkat 80 dari 112 Negara Kredit Foto: EF Education First
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan Laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris atau English Proficiency Index (EPI) 2021 oleh EF Education First, EPI Indonesia berada di peringkat 80 dari 112 negara. Capaian ini menurun enam peringkat dibanding dengan posisi tahun lalu.

Adapun dari segi skor EPI, Indonesia memperoleh skor 466 poin. Angka ini meningkat dari capaian tahun lalu pada angka 453 poin.

Baca Juga: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Yang Efektif Untuk Anak

"Di Indonesia, negara ini telah mengalami penurunan selama empat tahun berturut-turut dalam kecakapan bahasa Inggris. Sekarang meningkat sedikit 13 poin, pada skala 800 poin, dibandingkan tahun lalu," ujar Christopher McCormick, Wakil Presiden Bidang Akademik EF Education First dalam acara peluncuran EF EPI 2021 yang digelar secara virtual, Senin (29/11/2021).

Kendati mengalami peningkatan skor, tingkat kecakapan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Bahkan, capaian skor EPI Indonesia masih berada di bawah rata-rata EPI global, yakni di angka 503 poin.

Bila dibandingkan dengan capaian EPI di negara tetangga, EPI Indonesia berada jauh di bawah Singapura, Filipina, dan Malaysia. Ketiga negara tersebut berhasil menempati posisi tiga besar EPI di kawasan Asia. Bahkan, Singapura berada di peringkat empat EPI global dengan kategori "kecakapan sangat tinggi".

Sementara, Filipina dan Malaysia secara berturut-turut berada pada peringkat 18 dan 28 secara global dan dikategorikan sebagai negara dengan "kecakapan tinggi" dari segi kemampuan berbahasa Inggrisnya.

Kemudian, masih di kawasan Asia Tenggara, Vietnam juga berada pada peringkat yang lebih unggul dibanding Indonesia, yakni berada di peringkat 66 secara global dengan selisih skor EPI sebesar 20 poin dibanding Indonesia. Hal ini membuat Indonesia tertinggal dengan peringkat 5 dari 8 negara di Asia Tenggara dan peringkat 14 dari 24 negara di kawasan ASIA yang dihitung EPI-nya tahun ini.

"Sejak dulu, EF Education First percaya bahwa bahasa Inggris memungkinkan adanya pertukaran informasi agar tercipta kolaborasi internasional dengan relasi kerja dan organisasi di seluruh dunia. Oleh karena itu, penguasaan bahasa Inggris yang baik akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, terlebih pada negara-negara dengan bonus demografi seperti Indonesia," tutur Johan Willhelmsson, Country Manager EF Adults Indonesia.

Sebagai informasi, laporan ini disusun dengan berbekal data kemampuan bahasa Inggris dari 2 juta orang yang mengikuti EF Standard English Test (EF SET) atau model tes pengukuran kemampuan bahasa Inggris lainnya yang disediakan oleh EF sepanjang 2020. EF EPI diklaim sebagai laporan terstandar dan objektif yang mengelompokkan kemampuan bahasa Inggris dari negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka (non-native English speaking countries).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: