Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pusat Pengendalian Penyakit: Varian Omicron Tidak Ada di Thailand

Pusat Pengendalian Penyakit: Varian Omicron Tidak Ada di Thailand Seorang pekerja memeriksa suhu tubuh penumpang kendaraan di pos pemeriksaan pinggir jalan di perbatasan provinsi Samut Sakhon dan Bangkok di Thailand, Senin, 4 Januari 2021. | Kredit Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Warta Ekonomi, Bangko -

Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit mengatakan pada Senin (29/11/2021) bahwa virus corona varian Omicron tidak ada di Thailand. Pesannya disampaikan untuk meyakinkan publik bahwa jenis virus yang bermutasi tidak "bepergian" ke negara itu oleh para turis.

Dr Opas Karnkawinpong mengatakan bahwa semua pengunjung "sandbox" diawasi secara ketat dan ketat oleh otoritas kesehatan.

Baca Juga: Dipikir Penyakit Ringan, Dokter yang Lihat Omicron Lebih Awal Ungkap Gejala Beda: Pasien Mengeluh...

“Semua 1.007 pelancong dari Afrika Selatan yang baru saja tiba di Thailand dinyatakan negatif Covid-19,” katanya, dilansir Bangkok Post.

Pihak berwenang Thailand sekarang menetapkan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus di Thailand dan penerbitan Thailand Pass telah ditangguhkan untuk 8 negara di Afrika Selatan.

Menurut Rachada Dhnadirek, wakil juru bicara pemerintah, Departemen Ilmu Kedokteran tidak menemukan bukti satu pun insiden variasi di Thailand, menambahkan bahwa departemennya sekarang memberi tahu semua rumah sakit swasta untuk menyerahkan spesimen dari semua pasien yang dites positif Covid-19 untuk dianalisis secara genetik untuk mengidentifikasi strain dan prevalensi setiap pasien.

Center for Medical Genomics Rumah Sakit Ramathibodi sedang mengerjakan test kit untuk secara akurat mendeteksi mutan Omicron menggunakan teknologi mass array, yang akan selesai dalam waktu sekitar dua minggu.

Sekretaris Jenderal Chulabhorn Royal Academy, Prof Dr Nithi Mahanonda, juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi lebih lanjut.

Virus mutasi baru "Omicron" pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan sejak itu ditemukan di Australia, Inggris, Jerman, Israel, Italia, dan Hong Kong minggu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: