Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Kalbar Sukses Panen Daun Bawang di Lahan Gambut

Petani Kalbar Sukses Panen Daun Bawang di Lahan Gambut Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guna mencegah kebakaran hutan dan lahan terutama di lahan gambut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan upaya antara lain penyekatan kanal-kanal yang mengeringkan gambut agar tetap basah dan juga mengenalkan program Revitalisasi Mata Pencaharian (R3) di Dusun Pelita dan Dusun Martapura, Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. 

Bantuan ekonomi yang diberikan BRGM kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) di Desa Mekar Sari tersebut digunakan untuk kegiatan pertanian seperti budidaya daun bawang, jahe dan seledri yang ditanam di lahan seluas dua hektare.

Areal pertanian ini di lahan gambut fungsi budidaya, tepatnya di lahan gambut dengan kedalaman hanya 1 meter.  Tanaman daun tumbuh subur dan petani telah berhasil panen perdana daun bawang pada November 2021.

“Pertama kami berterimakasih dengan bantuan BRGM, karena kegiatan ini bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi warga. Padahal awalnya mungkin warga khawatir budidaya daun bawang ini akan gagal terlebih dengan melihat faktor cuaca, namun setelah panen perdana daun bawang, respon masyarakat jadi bagus dan tambah semangat mengolah lahan pertanian gambut ini,” ujar Abdul Gafur selaku anggota MPA Desa Mekar Sari. 

Menurut Gafur, tanaman daun bawang sangat cocok ditanam di lahan gambut yang basah dan berair. Hanya saja ada beberapa perlakukan pertanian yang dilakukan terlebih dahulu agar bawang bisa tumbuh sehat dan subur.

“Ketika musim kemarau perlu penyiraman lebih banyak, begitu pun ketika musim hujan waspada bermunculan hama ulat,” ujar Gafur.

Lebih lanjut, Gafur menuturkan, lahan yang dikelola oleh 19 orang ini berhasil memanen  sebanyak 593 kilogram (kg) daun bawang dengan harga Rp. 18.000/kg atau penghasilan tambahan sekitar Rp. 10 juta.

 "Sekitar 10% dari penghasilan panen ini akan digunakan untuk operasional MPA, untuk biaya patroli. Untuk jahe dan seledri juga akan panen dalam beberapa bulan kedepan," ujar Gafur.

Kepala Kelompok Kerja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua BRGM, Jany Tri Raharjo menyambut baik rencana MPA menyisihkan penghasilan panen untuk biaya operasional MPA, seperti biaya patroli pencegahan kebakaran di wilayahnya.

"Patut kita apresiasi, mereka tidak diwajibkan karena kegiatan R3 kita berikan sebagai sumber mata pencaharian tambahan bagi masyarakat," ujar Jany. 

Jany berharap seluruh anggota MPA Desa Mekar Sari selalu kompak dan aktif terlibat dalam kegiatan pertanian lahan gambut tanpa bakar, sehingga lahan-lahan tidur yang sebelumnya tidak termanfaatkan dapat bernilai ekonomis dan dapat mengurangi risiko kebakaran lahan gambut. 

MPA Desa Mekar Sari merupakan satu dari 34 kelompok masyarakat (pokmas) penerima bantuan R3 BRGM dari 34 Desa yang tersebar di Kab. Kubu Raya Dan Kab. Kayong Utara untuk tahun 2021. Selain R3, BRGM juga membangun Infrastruktur Pembasahan Gambut berupa 179 Sekat Kanal dengan melibatkan 57 Pokmas di 27 Desa yang tersebar di 6 Kesatuan Hidrologis Gambut prioritas Kalimantan Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: