Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Para Diplomat Optimis dalam Pembicaraan Nuklir Iran Teranyar, Kenapa?

Para Diplomat Optimis dalam Pembicaraan Nuklir Iran Teranyar, Kenapa? Kredit Foto: AP Photo/Iranian Army
Warta Ekonomi, Teheran -

Para diplomat Uni Eropa (UE), Iran, dan Rusia terdengar optimistis ketika mengadakan pembicaraan pertama setelah lima bulan pada Senin (29/11/2021). Sesi yang dilakukan tanpa Amerika (AS) ini mencoba menghidupkan kembali pakta Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

"Saya merasa sangat positif tentang apa yang saya lihat hari ini," kata pejabat UE yang memimpin pembicaraan Enrique Mora setelah pertemuan.

Baca Juga: Serangan Dadakan China Ternyata Diikuti Pesawat Pengisian Bahan Bakar, Bikin Kekhawatiran Meningkat

Pembicaraan yang dihadiri Iran, Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia ini merupakan kali ketujuh dalam mengaktifkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Mora mengatakan delegasi baru Iran tetap pada tuntutannya agar semua sanksi dicabut.

Namun, Mora menyarankan Teheran tidak langsung menolak hasil dari enam putaran pembicaraan sebelumnya yang diadakan antara April hingga Juni.

"Mereka telah menerima bahwa pekerjaan yang dilakukan selama enam putaran pertama adalah dasar yang baik untuk membangun pekerjaan kami ke depan," katanya.

"Kami tentu saja akan menggabungkan kepekaan politik baru dari pemerintahan baru Iran," ujar Mora.

Utusan Rusia untuk pembicaraan tersebut, Mikhail Ulyanov, mengatakan di Twitter bahwa mereka memulai dengan cukup sukses. Ditanya apakah dia optimistis, negosiator utama Iran, Ali Bagheri Kani, mengatakan kepada wartawan "Ya, saya optimistis."

Akan tetapi masih tidak jelas apakah Iran telah setuju untuk melanjutkan pembicaraan yang sudah ditinggalkan pada Juni atau optimisme itu dibenarkan.

Seorang diplomat Eropa membuat catatan pesimis dengan menyebut Iran tetap pada posisi mereka dan kadang-kadang menguatkan yang hampir hasilnya tidak menggembirakan.

Diplomat itu mengatakan masalah akan menjadi lebih jelas ketika pembicaraan rinci tentang sanksi berlangsung pada Selasa (30/11) dan tentang masalah nuklir pada Rabu (1/12).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: