Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Serangan Dadakan China Ternyata Diikuti Pesawat Pengisian Bahan Bakar, Bikin Kekhawatiran Meningkat

Serangan Dadakan China Ternyata Diikuti Pesawat Pengisian Bahan Bakar, Bikin Kekhawatiran Meningkat Kredit Foto: AP Photo/Johnson Lai
Warta Ekonomi, Taipei -

Keputusan China yang tidak biasa untuk mengerahkan pesawat pengisian bahan bakar udara Y-20 selama serangan hari Minggu (27/11/2021) ke zona penyangga pertahanan udara Taiwan mungkin merupakan indikasi ambisi negara itu untuk memperluas jangkauan dan kemampuan militernya di wilayah tersebut, menurut sebuah laporan, dilansir Fox News.

Pada Minggu, Beijing mengerahkan 18 jet tempur dan lima pembom H-6, yang memiliki kemampuan nuklir, lapor Reuters. Laporan itu mengatakan bahwa Y-20 kemungkinan digunakan untuk mengisi bahan bakar para pejuang selama misi, yang dapat membantu negara itu memperluas jangkauan militernya dalam setiap kemungkinan konfrontasi di masa depan.

Baca Juga: China Ingin Lemahkan Militer Taiwan, Menhan: Niat Mereka Perlahan Habis, Kami Punya Kekuatan...

Tingting Liu, seorang reporter untuk TVBS, sebuah stasiun TV Taiwan, men-tweet bahwa tampaknya ini pertama kalinya China mengerahkan Y-20 dan para analis mengatakan kehadirannya "secara signifikan mengubah' permainan karena para pejuang dapat bertahan lebih lama di udara sekarang."

Lucas Tomlinson, reporter Pentagon untuk Fox News, juga menunjukkan bahwa keputusan China untuk mengerahkan lima pembom mungkin simbolis. Misi itu datang tak lama setelah lima anggota Kongres AS mengunjungi Taipei.

Pesawat China terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di dekat bagian selatan pulau dan keluar ke Samudra Pasifik sebelum kembali ke China, menurut peta oleh otoritas Taiwan.

China mengklaim Taiwan yang memerintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, untuk dikendalikan secara paksa jika perlu. Ia menolak untuk mengakui pemerintah pulau itu dan semakin berusaha untuk mengisolasi pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen yang condong pada kemerdekaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: