Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Software Testing?

Apa Itu Software Testing? Kredit Foto: Unsplash/Per Lööv
Warta Ekonomi, Jakarta -

Software testing adalah metode untuk memeriksa apakah produk software yang sebenarnya sesuai dengan persyaratan yang diharapkan dan untuk memastikan bahwa produk software tersebut bebas cacat. Ini melibatkan eksekusi komponen pada software menggunakan alat manual atau otomatis untuk mengevaluasi satu atau lebih properti yang diinginkan. Tujuan dari software testing adalah untuk mengidentifikasi kesalahan atau sejumlah persyaratan yang tidak terpenuhi.

Beberapa orang lebih suka mengatakan definisi software testing sebagai White Box dan Black Box testing. Secara sederhana, sotware testing itu adalah sebuah Verification of Application Under Test (AUT). Kali ini, kita akan membahas bahas tentang apa itu software testing dan apa saja manfaat yang bisa kita dapat darinya.

Baca Juga: Apa Itu Google Colab?

Jenis-Jenis Software Testing

Ada banyak jenis software testing, masing-masing memiliki tujuan dan strategi tertentu, antara lain:

  1. Acceptance testing: Memverifikasi apakah seluruh sistem telah berfungsi sebagaimana dimaksud;
  2. Integration testing: Memastikan bahwa komponen atau fungsi software dapat saling beroperasi;
  3. Unit testing: Memvalidasi bahwa setiap unit software berfungsi seperti yang diharapkan. Unit adalah komponen terkecil dari aplikasi yang dapat diuji;
  4. Functional testing: Memeriksa fungsi dengan meniru skenario bisnis, berdasarkan persyaratan fungsional. Black box testing adalah cara umum untuk memverifikasi fungsi;
  5. Performance testing: Menguji kinerja software di bawah beban kerja yang berbeda. Misalnya load testing, digunakan untuk mengevaluasi kinerja di bawah kondisi beban secara real life;
  6. Regression testing: Memeriksa apakah fitur baru dapat merusak atau menurunkan fungsionalitas. Sanity testing juga dapat digunakan untuk memverifikasi menu, fungsi, dan perintah di tingkat awal, ketika tidak ada waktu untuk melakukan regression testing penuh;
  7. Stress testing: Menguji seberapa besar tekanan yang dapat diambil sistem sebelum gagal. Ini dianggap sebagai jenis pengujian non-fungsional;
  8. Usability testing: Memvalidasi seberapa baik pelanggan dapat menggunakan sistem atau aplikasi web untuk menyelesaikan tugas.

Dalam setiap kasus, memvalidasi persyaratan dasar adalah penilaian kritis. Sama pentingnya, exploratory testing juga membantu penguji atau tim penguji untuk mengungkap skenario dan situasi yang sulit diprediksi yang dapat menyebabkan kesalahan pada software tersebut.

Bahkan, aplikasi sederhana pun juga harus melalui tes. Test management plan dapat membantu memprioritaskan jenis pengujian mana yang memberikan nilai paling banyak dengan mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang tersedia. Efektivitas pengujian dioptimalkan dengan menjalankan jumlah pengujian paling sedikit untuk menemukan jumlah cacat terbesar.

Apa Manfaat dari Software Testing?

Berikut adalah manfaat melaksanakan software testing:

  1. Hemat Biaya: Ini adalah salah satu keuntungan penting dari software testing. Menguji proyek TI apa pun dapat membantu Anda menghemat anggaran untuk jangka panjang. Jika ada bug yang terdeteksi pada tahap awal software testing, biaya perbaikannya pun akan lebih murah;
  2. Keamanan: Ini adalah manfaat pengujian perangkat lunak yang paling rentan dan sensitif. Orang akan mencari produk tepercaya. Ini membantu dalam menghilangkan risiko dan masalah yang akan dihadapi;
  3. Kualitas produk: Ini adalah persyaratan penting dari setiap produk software. Dengan melakukan testing, kita dapat memastikan produk yang berkualitas dikirim ke pelanggan;
  4. Kepuasan pelanggan: Tujuan utama dari setiap produk adalah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan mereka. UI/UX testing dapat memastikan pengalaman pengguna terbaik.

Metode dalam Software Testing

1. Static Testing

Metode pengujian ini juga dikenal sebagai verifikasi dalam software testing.

Verifikasi adalah metode statis untuk memeriksa dokumen dan file. Verifikasi adalah proses untuk memastikan apakah kita sedang membangun produk dengan benar dan untuk memverifikasi apakah kita sedang mengembangkan produk yang sesuai atau tidak.

Kegiatan yang biasa dilakukan adalah inspeksi, review, dan walkthrough.

2. Dynamic Testing

Metode pengujian ini juga dikenal sebagai validasi dalam software testing.

Validasi adalah proses dinamis testing sebuah produk. Validasi adalah sebuah proses, apakah kita sedang membangun produk yang tepat atau tidak.

Kegiatan yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah pengujian aplikasi seperti aplikasi desktop, aplikasi web, dan aplikasi mobile.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: