Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinginkan Suasana Jelang Muktamar, Dzurriyah Muassis NU Keluarkan 3 Imbauan Untuk Jam'iyyah NU

Selain KH Fahmi Amrullah Hadziq (Dzurriyah KH Hasyim Asy'ari), para dzurriyah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain, KH Sholahudin atau Gus Udin (Dzurriyah KH. Ridwan Abdullah), KH Wahab Yahya atau Gus Wahab (Dzurriyah KH. Wahab Chasbullah), KH. Hasyim Nasir atau Lora Hasyim (Dzurriyah Syaikhona Kholil), KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng) dan Gus Mahasin (Kakak Kandung Gus Baha).

Sementara itu KH Abdul Wahab Yahya selaku dzuriyyah Mbah Chasbulloh Tambakberas Jombang, yang juga merupakan Majlis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum menyampaikan keprihatinannya.

“Sebagai Panglima Asparagus Nusantara, saya menyampaikan keprihatinan yang sedalam-dalamnya terkait proses berjalannya agenda Muktamar. Yang berpotensi perpecahan Nahdliyin akibat polarisasi dukung mendukung yang jauh dari ahlaqul karimah dan  jauh dari amanat pendiri Nahdlatul Ulama.” Tegas Gus Wahab, sekaligus sebagai Panglima Asparagus (Aspirasi Lora dan Gus) Nusantara.

“Kami berharap kita bersama-sama mengikhtiarkan tercapainya perdamaian dan persatuan kembali dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama,” harap Gus Wahab. Tidak lupa Gus Wahab juga berdoa agar semoga Muktamar NU ke-34 diberikan keberkahan, kelancaran dan kemaslahatan bagi umat NU pada khususnya dan Indonesia secara umumnya. 

Dukungan terhadap tiga poin imbauan Dzurriyah Muassis NU ini juga disampaikan oleh KH. Khayatul Makki (Banjarnegara). Pemimpin Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin yang akrab dipanggi Gus Khayat ini mendukung penuh hasil keputusan musyawarah Dzurriyah Muassis NU. 

“Saya sepakat dan mendukung denagn imbauan dari Dzurriyah Muassis NU. Semoga ini dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh warga Nahdliyin. Sehingga NU dapat terus bersatu dan suasana jelang Muktamar ke-34 NU menjadi lebih sejuk berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan dapat menghasilkan pemimpin terbaik yang kelak bermanfaat bagi kemajuan NU dan Bangsa Indonesia.” Pungkas Gus Khayat saat dihubungi pada hari Kamis (2/12) melalui telepon.

Berikut tiga poin imbauan Dzurriyah Muassis NU kepada PBNU dan Nahdliyin:

  1. Hendaknya semua pihak mengingat, bahwa niat para muassis mendirikan jam'iyyah NU adalah untuk membangun ukhuwwah (persaudaraan). Karena itu kita wajib menjaga persatuan dan menghindari perpecahan.
  2. Hendaknya semua pihak mengedepankan akhlaqul karimah dengan menjaga tradisi tabayyun menyangkut keputusan-keputusan penting. Semua keputusan PBNU bersifat kolektif kolegial (keputusan bersama), dan tidak mengambil keputusan sendiri-sendiri, baik jajaran syuriah maupun tanfidiziyah.
  3. Mengharap kepada semua pihak, terutama kiai-kiai sepuh untuk menahan diri, tidak melakukan aksi dukung mendukung yang menimbulkan potensi perpecahan. Tradisi dukung-mendukung calon bukanlah tradisi ulama-ulama NU, karena jam'iyyah NU bukanlah parpol, sehingga ulama NU jaman dulu menjaga tradisi saling menolak jabatan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: