Perkuat Pesan Presidensi G20 Indonesia, Menteri Johnny: Kominfo Sediakan Portal g20.org
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka rangkaian Presidensi G20 Indonesia. Momentum itu ditargetkan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global. Melalui tema Recover Together, Recover Stronger, Presiden Jokowi mengharapkan Presidensi G20 Indonesia memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengajak masyarakat Indonesia dapat memahami dan mengamplifikasi pesan kunci Recover Together, Recover Stronger dari Presidensi Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo juga menyediakan portal informasi yang bisa digunakan sebagai referensi Keketuaan Indonesia dalam Forum G20.
Baca Juga: Goreskan Sejarah di Kancah Dunia, Jokowi: Presidensi G20 Indonesia Jangan Seremonial Belaka
"Malam ini Indonesia mencatat sejarah baru, di mana Bapak Presiden mengawali keketuaan dalam G20. Persiapan hari ini saya kira cukup bagus, dihadiri oleh banyak media asing dan nasional. Kita harapkan betul pesan kunci dari Presidensi Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger, itu bisa diamplifikasi dengan baik, agar dipahami oleh masyarakat Indonesia serta dunia," ungkapnya usai G20 Indonesia Presidency 2022 Opening Ceremony-Recover Together, Recover Stronger, yang berlangsung hibrida dari Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/12/2021).
Menkominfo menyatakan, dengan dimulainya Presidensi G20 Indonesia, secara otomatis juga menandai peluncuran portal keketuaan g20.org yang akan menjadi referensi seluruh rangkaian aktivitas kegiatan Forum G20.
"Dalam hal ini akan dikelola oleh Kementerian Kominfo. Kita harapkan nanti portal ini juga yang menjadi referensi informasi semua aktivitas dan kegiatan G20," ujarnya.
Menurut Menteri Johnny, dalam portal itu disediakan akses multilingual sesuai dengan bahasa yang digunakan oleh representasi anggota G20. "Tidak hanya tersedia dalam bahasa Inggris, tetapi juga Kominfo akan menyediakan dalam bentuk multilingual. Ini nanti akan disiapkan, masih 1 tahun ke depan. Kami akan mengikuti apa yang setidaknya, minimalnya sama dengan website-website dari G20 sebelumnya," jelasnya.
Menkominfo menjelaskan, ada lebih dari 150 kegiatan dalam rangkaian Presidensi G20 yang dilaksanakan di 9 kota di Indonesia. Puncaknya akan berlangsung Leader Summit pada akhir bulan Oktober tahun 2022 mendatang.
"Ada banyak kegiatan diawali melalui Sherpa Track yang dimulai dari tanggal 7 s.d. 9 Desember 2021. Kemudian dilanjutkan dengan Finance Track pada tanggal 9 s.d. 10 Desember bulan ini. Selanjutnya, agenda-agenda itu akan dilakukan di berbagai kota di Indonesia," paparnya.
Menurut Menteri Johnny, Kementerian Kominfo akan mengupayakan dukungan 5G Experience dan infrastruktur jaringan telekomunikasi 4G yang kuat dalam setiap penyelenggaraan rapat penting G20. "Sehingga kita berharap untuk pelaksanaan G20 ini bisa berlangsung lancar dan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai," ujarnya.
Tiga Isu Prioritas
Menurut Menkominfo, Pemerintah memprioritaskan tiga isu prioritas dalam Presidensi G20. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang mencakup isu kesehatan yang inklusif, transformasi digital, dan transmisi energi.
"Ini tiga isu penting kita saat ini, di mana Indonesia berharap bisa menjadi jembatan dan menyuarakan kepentingan masyarakat dari negara-negara yang berkembang untuk dibicarakan bersama negara-negara yang tergabung dalam G20," tuturnya.
Berkaitan dengan isu transformasi digital, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo akan membahas cross-cutting issue dalam Digital Economy Working Group dengan menekankan tiga agenda prioritas.
"Ini kami sudah bicarakan. DEWG ini ada tiga subject yang akan dibawa oleh Indonesia, yaitu konektivitas digital dan pemulihan pasca-Covid-19, literasi digital serta cross-border data flow dan data free-flow with trust. Saat ini ada tiga isu yang akan kita sajikan dalam pembahasan selama sidang Digital Economy Working Group G20," jelasnya.
Menurut Menkominfo, dalam Forum Sherpa Track, Finance Track, Engagement Group dan Working Group lain, isu transformasi digital juga menjadi bahan pembahasan. Baik transformasi digital di sektor keuangan dan perbankan, bank sentral, perdagangan dan e-commerce, kesehatan, maupun pendidikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum