Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peningkatan Hartanya Kena Sorot, Orang KPK Blak-blakan: Aset Saya Kebanyakan...

Peningkatan Hartanya Kena Sorot, Orang KPK Blak-blakan: Aset Saya Kebanyakan... Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menganggap ramainya pemberitaan soal harta kekayaan yang dimilikinya sebagai bentuk kontrol. 

Pemberitaan soal kekayaan Ghufron menjadi sorotan karena terus meningkat setelah dia menjadi pimpinan KPK.

Ghufron tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 13,48 miliar per Desember 2020 sesuai dengan catatan laporan kekayaan harta penyelenggara negara (LHKPN).

Angka ini terhitung terus meningkat sejak Ghufron menyetor LHKPN pertama pada 2015. 

Dari situs e-LHKPN yang diakses Rabu, 1 Desember 2021, tercatat kekayaan Ghufron pada 2015 adalah sebesar Rp 712,5 juta. 

Baca Juga: Ngeri Juga Omongan Orang KPK: Kalau Pacar Anda Bupati, Pemberian Hadiah Bisa Dianggap...

"Merespon pemberitaan tentang LHKPN saya, perlu saya sampaikan, pertama, saya berterima kasih atas perhatiannya, dan berbangga atas pengawasan, serta kontrol publik yang sudah berjalan dengan baik terhadap Aparat Negara berdasarkan LHKPN. Semoga bermanfaat menjaga integritas pejabat negara, contohnya dalam hal ini kepada saya sendiri," tutur Nurul Ghufron, Kamis (2/12/2021). 

Ghufron menjelaskan asal muasal kekayaan miliknya. Ia mengatakan memiliki aset yang pernah dibelinya dari lelang negara. Biasanya, lanjut Ghufron, itu dilakukan terhadap obyek yang sudah lelang ke-3 atau harga likuidasi. 

"Aset saya kebanyakan properti, tanah dan bangunan. Saya beli dari lelang negara. Biasanya itu obyek yang sudah lelang ke-3 atau harga likuidasi. Sehingga, harga pembeliannya relatif murah," tuturnya. 

Selanjutnya, Ghufron mengaku melakukan renovasi. "Dan saya jadikan rumah atau kos-kosan. Kadang saya jual kembali setelah saya renovasi. Atau kadang, saya renovasi untuk usaha kos-kosan," jelasnya. 

Ghufron merinci, dirinya memiliki 3 lokasi kos-kosan miliknya di Jember, Jawa Timur. Total kamarnya ada 70 kamar kos. 

Baca Juga: Firli Bahuri Klaim Kinerja KPK Membaik, Novel Baswedan Beri Pesan Menohok: Ketika Orang Berbohong...

"Masa Covid-19 ini, income-nya relatif turun. Tetapi, dalam pelaporan LHKPN, saya laporkan. Bukan saja sebagai harga pasar rumah, namun saya laporkan sebagai rumah kos-kosan. Yang nilainya menjadi dua kali lipat dari harga belinya. Sehingga, kenaikan LHKPN tersebut karena penyesuaian harga itu," terang Nurul Ghufron. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: