Peringatan Menteri Keuangan: Varian Omicron Dapat Memperlambat Pemulihan Ekonomi...
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan bahwa varian Omicron dapat memperlambat pemulihan ekonomi Amerika Serikat dari pandemi virus corona. Peringatan ini ia sampaikan pada diskusi yang diselenggarakan oleh kantor berita Reuters pada Kamis (2/12/2021).
“Saya pikir kami sangat tidak yakin pada titik ini seberapa signifikan itu,” kata Yellen.
Baca Juga: Mendadak Menkeu Amerika dan RI Serukan G20 untuk Bersiap-siap dengan Pandemi Berikutnya!
Ketika ditanya tentang ancaman terhadap ekonomi AS yang ditimbulkan oleh varian virus corona yang baru ditemukan, Yellen mengatakan itu tidak bisa diprediksi.
"Ada banyak ketidakpastian, tapi bisa, itu bisa menyebabkan masalah yang signifikan," papar bekas pimpinan The Fed.
Kasus Omicron pertama di Amerika Serikat dilaporkan di California pada Rabu (1/12/2021) dan menyangkut penduduk yang divaksinasi penuh yang telah kembali dari Afrika Selatan, tempat varian itu pertama kali ditemukan sekitar seminggu yang lalu.
Leong Hoe Nam, seorang dokter penyakit menular yang berbasis di Singapura, mengatakan Omicron kemungkinan akan "mendominasi dan menguasai" dunia dalam 3-6 bulan. Pejabat kesehatan Afrika Selatan mengatakan kasus Omicron ringan.
Yellen membandingkan dampak potensial Omicron dengan varian Delta virus corona yang menyebabkan kebangkitan infeksi dan kematian.
“Itu menumpuk, tapi mudah-mudahan itu bukan sesuatu yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan, seperti, Anda tahu, varian Delta terbukti secara tak terduga,” katanya.
“Ini lagi-lagi bisa memperburuk rantai pasokan dan masalah inflasi. Itu bisa menekan permintaan dan menyebabkan pertumbuhan lebih lambat yang akan berdampak pada inflasi sebaliknya.”
Ekonomi AS menyusut 3,5% pada tahun 2020 yang dipaksakan oleh penguncian dan tindakan pandemi lainnya. Gangguan dalam rantai pasokan dan pasar tenaga kerja telah menahan pemulihan tahun ini, membatasi pertumbuhan tahunan sebesar 3,5% pada kuartal pertama, 3,6% pada kuartal kedua dan 2,1% pada kuartal ketiga.
Inflasi itu sendiri telah mencapai tertinggi lebih dari 30 tahun, dengan Indeks Konsumen mewakili sekeranjang produk mulai dari bensin dan perawatan kesehatan hingga bahan makanan dan sewa naik 6,2% sepanjang tahun hingga Oktober --pertumbuhan tercepat sejak November 1990.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto