Sebenarnya tak mudah bagi wanita yang akrab disapa Dewi ini untuk meninggalkan dunia ‘kerja kantoran’. Sedikitnya sudah lebih dari dua dasawarsa dihabiskannya sebagai seorang sekretaris redaksi di sebuah media massa nasional.
Namun dinamika kerja di sebuah perusahaan telah membuatnya merasa cukup dengan yang telah didapatnya selama ini. Pun, salah satu inspirasi terbesar Dewi untuk mantab menjadi wirausaha adalah sosok Sang Suami yang telah sembilan tahun terakhir juga meninggalkan dunia kantoran untuk sepenuhnya menekuni profesi sebagai penulis lepas (freelance writer).
"Makin mantab lagi ketika masuk masa pandemi, di mana full kita bekerja di rumah. Terus melihat keseharian suami saya, ‘kok tenteram ya?’ Nggak perlu capek pikiran soal konflik dengan atasan, dengan teman sekantor. Kok asyik ya? Jadi ya sudah, per September 2020 Saya resmi pamit dari kantor,” tutur Dewi.
Dan bagai gayung bersambut, niat wanita berdarah Aceh-Sunda ini untuk sepenuhnya berwirausaha dari rumah menjadi sangat terbantu dengan status keikutsertaannya selama ini sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek.
Kini, modal tambahan dari dana yang didapat dari proses pencairan sukses mengantarkannya sebagai pengusaha aneka makanan olahan frozen food yang pada dasarnya sudah mulai dirintis sejak 3,5 tahun terakhir, sejak Dewi masih bekerja kantoran. Secara rata-rata omzetnya sekitar Rp2 juta per bulan, dan melonjak hingga menjadi Rp6 juta saat momen Idul Fitri. Namun diakuinya, nilai omzet tersebut cukup menyusut saat pandemi saat ini.
"Ya nggak usah disebut berapa lah (angka pencairan dana yang diterima). Bisa dikira-kira saja dari lama kepesertaan Saya. Yang jelas, sangat membantu untuk Saya sekeluarga renovasi rumah, untuk bisnis juga,” ungkap Dewi.
Kisah senada juga diungkapkan oleh wanita muda asli Betawi yang memilih meninggalkan dunia kerja kantoran demi mengikuti passionnya untuk membuka Kedai Kopi di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sebut saja namanya Rossiana, karena sosok mungil berhijab ini mengaku enggan diwawancarai menggunakan nama asli lantaran merasa bahwa bisnis Kedai Kopi yang didirikannya belum terlalu berkembang.
“Malu lah. Masih merintis, sama sekali belum sukses, masih belum waktunya (mengekspor identitas),” ujarnya singkat, saat ditemui di gerai kedua dari bisnis kedai kopinya.
Namun Rossiana tidak malu untuk berbagi pengalaman tentang pilihannya meninggalkan dunia kerja kantoran untuk sepenuhnya bergelut sebagai seorang wirausaha.
Sempat berprofesi sebagai jurnalis dan bergabung di beberapa media ternama nasional, Rossiana akhirnya berkesimpulan bahwa dunia jurnalistik demikian dinamis dan tidak cocok bagi karakternya yang terkadang ingin ‘menepi’ dari hiruk-pikuk rutinitas keseharian dengan berlibur atau setidaknya ‘rehat’ sejenak sambil menyeruput secangkir kopi di sore hari.
“Bukan soal insecure juga, hanya saja berasa capek juga setiap hari, bahkan setiap jam, dikejar-kejar deadline yang kalaupun kita bisa selesaikan, besoknya ada deadline yang baru lagi. Dari sana aku pikir it is enough. Aku berharap bisa lebih enjoy dengan diriku sendiri,” ungkap wanita sebelumnya akrab dengan reportase di sektor ekonomi dan perbankan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Fajar Sulaiman