Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Plan B Israel buat Iran Dibongkar Habis! Ternyata Isinya Minta Amerika Serang...

Plan B Israel buat Iran Dibongkar Habis! Ternyata Isinya Minta Amerika Serang... Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Moskow -

Israel berencana menuntut Amerika Serikat untuk melakukan serangan militer terhadap Iran, menurut saluran Israel Channel 12 dan 13 yang tidak mengungkapkan sumbernya.

Rencana itu diungkap di tengah perlambatan pembicaraan Wina antara para penandatangan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) atau juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran. 

Baca Juga: Demi Kesepakatan Nuklir Iran, Amerika Rela Gaet Dukungan Rusia dan China

Usulan tersebut kabarnya akan dibuat oleh Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan kepala Mossad, David Barnea, saat mereka mengunjungi Washington dalam waktu dekat.

Menurut penyiar, para pejabat Israel akan mempresentasikan gagasan itu sebagai "Rencana B" yang akan diaktifkan jika pembicaraan di Wina tidak membuahkan hasil. Kedua pejabat itu juga dilaporkan akan mendesak Washington untuk memberikan lebih banyak sanksi terhadap Republik Islam tersebut.

Penyiar mengklaim bahwa serangan yang diusulkan tidak akan menargetkan situs nuklir Iran tetapi objek lain sebagai gantinya.

Channel 12 menyarankan itu bisa menjadi dugaan pangkalan Iran di Yaman, keberadaan yang telah dibantah Teheran di masa lalu. Saluran tersebut lebih lanjut menyarankan serangan semacam itu dapat mengubah sikap Iran di meja perundingan.

Pembicaraan JCPOA di Wina

Laporan tentang bagaimana Israel berencana untuk melobi AS mengenai Iran datang ketika pembicaraan di Wina yang bertujuan memulihkan kesepakatan nuklir Iran memasuki minggu kedua setelah para peserta gagal menyepakati persyaratan pekan lalu, meskipun Teheran mempresentasikan dua konsep perjanjian Rabu (1/12/2021) lalu.

Laporan media akhir pekan lalu menunjukkan bahwa AS dan negara-negara Eropa menjadi frustrasi dengan proposal ini karena Iran diduga mundur dari banyak janjinya yang dibuat dalam putaran pembicaraan sebelumnya.

"(Iran berusaha) mengantongi semua kompromi yang dibuat oleh pihak lain --khususnya AS-- dan kemudian meminta lebih banyak," kata seorang sumber anonim kepada AFP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: