Taktik Mengerikan China: Rudal Kontainer Komersial dan Sulap Kapal Biasa Jadi Armada Militer
China terus diam-diam mengembangkan sistem rudal kontainer, yang dapat disamarkan sebagai kargo komersial yang dapat dengan mudah mendapatkan akses ke hampir semua pelabuhan internasional.
Pernyataan itu diungkap oleh Rick Fisher, rekan senior urusan militer Asia di Pusat Penilaian dan Strategi Internasional, dalam sebuah wawancara dengan The Sun pada Senin (6/12/2021).
Rudal-rudal itu, yang dikirim berdasarkan prinsip Kuda Troya, dapat digunakan di kapal mana pun, mengubah banyak kapal pribadi China menjadi armada militer. Fisher menyarankan bahwa “preferensi strategis China untuk kejutan akan sangat mendukung akuisisi” rudal semacam itu.
Menurutnya, mereka dapat dipasang di “kapal-kapal kecil China yang tidak mencolok untuk melakukan serangan rudal kejutan terhadap pertahanan pantai untuk membantu pasukan invasi amfibi atau udara.”
Kontainer dapat disimpan selama berabad-abad di gudang dekat pangkalan militer AS dan “menawarkan kepemimpinan China beragam pilihan.”
Menurut analis, hulu ledak elektromagnetik rudal akan dapat menonaktifkan pangkalan kapal selam rudal balistik nuklir terdekat.
“Ledakan EMP mungkin menghancurkan elektronik di (kapal selam) dan di seluruh pangkalan tanpa harus meluncurkan rudal nuklir dari China,” katanya.
“Washington akan berada dalam kekacauan, tidak akan tahu siapa yang harus membalas, dan mungkin China. menggunakan gangguan Amerika untuk memulai tujuan sebenarnya, penaklukan militer Taiwan," jelas Fisher.
Penempatan Rudal Kontainer
Teknologi baru di bidang elektronik, mesin berukuran kecil, bahan bakar roket, dan bahan peledak telah memfasilitasi pengembangan rudal jelajah berukuran kecil, yang pertama kali ditempatkan di kontainer angkatan laut satu dekade lalu oleh sejumlah negara, termasuk Rusia, AS, dan Inggris.
Pada tahun 2016, China dikatakan telah menciptakan kompleks rudal pertamanya yang dapat disamarkan sebagai kontainer kargo biasa.
Pada 2019, Beijing dilaporkan berhasil memasukkan rudal jelajah jarak jauh ke dalam sebuah wadah, yang dapat menyamar sebagai kargo komersial.
Sistem ini dikatakan sangat berbahaya, karena mereka dapat tiba di pelabuhan dengan kapal kapal dagang sementara tidak dapat dibedakan dari kargo lainnya.
Sebuah laporan baru-baru ini dari Stockton Center mengklaim bahwa rudal yang disamarkan sebagai kargo komersial sebenarnya dapat melanggar hukum internasional tentang konflik bersenjata, karena “membahayakan pelaut sipil dan menempatkan semua kapal sipil dalam risiko yang mungkin beroperasi di area permusuhan.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: