Literasi keuangan generasi muda Indonesia dinilai rendah dengan rata-rata kesehatan finansial hanya mencapai 37,72, jauh dibandingkan Singapura yang mencapai 61. Data ini merupakan hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index.
Padahal, data Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi perbankan digital dan digital banking tahun 2022 meningkat 21,8 persen dari proyeksi tahun 2021.
Baca Juga: Financial Fitness Gym OCBC, Rasakan Pengalaman Banking Rasa Nge-gym Pertama di Indonesia
Data di atas dapat dianggap sebagai pekerjaan rumah banyak pihak terutama generasi muda atau milenial itu sendiri. Namun, tidak perlu khawatir karena banyak pihak dari individu yang punya spesialisasi bidang keuangan, organisasi, perusahaan hingga perbankan mengadakan pelatihan tentang literasi keuangan.
Anak muda bisa mulai belajar finansial dari hal kecil seperti melek literasi hingga yang kompleks semacam investasi dengan berbagai instrumennya. Untuk menjawab hal tersebut, ada tiga cara yang bisa anak muda ambil dan terapkan demi memahami keuangan atau finansial masing-masing seperti yang dipaparkan Jenny Hartanto selaku National Network Head Bank OCBC NISP, kepada wartawan, Jumat (10/12/2021) selama peresmian kantor cabang Financial Fitness Gym (FFG) dari Nyala OCBC NISP, di Surabaya.
Masyarakat, khususnya generasi muda, menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangannya. Untuk itu, kata Jenny, mula-mula, perlu memperhatikan pengetahuan atau literasi keuangan sebagai modal dasar informasi dan konsep terkait hal tersebut. Finansial yang sehat dapat diraih ketika anak muda mau bergerak dengan modal awal seperti yang ditawarkan OCBC NISP pada FFG-nya.
"Di sini kami mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk nge-gym finansial melalui gerakan program pendampingan dan financial coach berpengalaman agar mereka menjadi #FinanciallyFit," ujar Jenny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: