Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Harus Kritis Memilih Akomodasi Liburan yang Aman

Terkait penerapan prokes dan CHSE, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani menyebutkan bahwa 10 - 11 ribu hotel dan restoran di Indonesia telah bersertifikat CHSE dan protokol kesehatan sudah melekat dalam peraturan hotel serta restoran. 

“Dari Oktober hingga saat ini, juga setelah hotel dibuka secara penuh pada November, tidak ditemukan klaster baru,” ujar Hari. 

Namun demikian, ia menegaskan bahwa kehati-hatian tetap dikedepankan, kegiatan pariwisata tetap berjalan tapi selebrasi ditiadakan dan menghindari terjadinya penumpukan tamu. 

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sesuai asesmen di tiap daerah selama Nataru, dinilai Hari sebagai sesuatu yang kondusif untuk industri perhotelan, serta terbukti meningkatkan jumlah hunian di hotel. 

Dalam liburan Nataru kali ini, Hari mengimbau masyarakat dapat berlibur di berbagai tempat di Indonesia guna menghindari penumpukan pelaku perjalanan di wilayah tertentu.

“Indonesia wilayahnya luas, jadi silahkan justru mengisi wilayah-wilayah yang masih longgar karena destinasi kita sangat luas,” anjurnya. 

Kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Humas Hotel Jakarta, T. Marlene Danusutedjo juga menyatakan bahwa kesadaran masyarakat akan perlindungan kesehatan sudah cukup meningkat, kepedulian terhadap prokes dan CHSE juga semakin tinggi.

Dengan semakin mengerucutnya pilihan berwisata, staycation menjadi salah satu pilihan yang disukai. Hotel-hotel di Jakarta, dikatakannya, sudah tersertifikasi Indonesia Care dan CHSE yang auditnya berlangsung menyeluruh. Upaya mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat, dilakukan melalui beragam media dan kolaborasi.

Di antaranya, melalui media sosial hotel yang menayangkan simulasi prokes serta virtual tour fasilitas hotel. Tujuannya, agar masyarakat makin merasa yakin.

Di hotel sendiri, untuk pengetatan prokes, selain memastikan tersedianya fasilitas penunjang, juga ada petugas yang bertugas memantau dan mengontrol pelaksanaan protokol kesehatan. 

“Ada satgas internal yang selalu berkeliling membantu mengingatkan pengunjung, untuk itu kami memohon kerja samanya agar mau diingatkan,” tutur Marlene.

Untuk membantu masyarakat yang makin kritis memilih hotel, Andre Binarto sebagai Influencer memberikan masukan, bahwa di situs online travel agent seringkali tercantum tanda atau logo pada properti yang sudah menerapkan CHSE dan prokes untuk mempermudah pemilihan. 

Saat ini, menurutnya, sudah semakin banyak hotel yang menyediakan kegiatan di dalam lingkungan hotel, sehingga saat berlibur, masyarakat dapat menghabiskan waktu cukup di satu lokasi. “Aktivitas di dalam hotel lebih aman karena semua tersertifikasi,” tegasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: