Akun Twitter Perdana Mentri India Diretas, Bagikan Berbagai Info Menyesatkan Terkait Kripto
Akun Twitter resmi Perdana Menteri India Narendra Modi telah diretas dan digunakan untuk berbagi informasi menyesatkan tentang adopsi arus utama Bitcoin (BTC) dan redistribusi 500 BTC di antara warga negara India.
Peretas yang tidak diketahui asalnya berhasil mengambil kendali atas akun perdana menteri dengan lebih dari 73,4 juta pengikutnya untuk menyatakan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, Jumat (10/12).
Baca Juga: Charlie Munger: Saya Dukung Upaya China Melarang Cryptocurrency
PM Modis account hacked https://t.co/oTX1Q58zGf
— Priya (@supesuonna) December 11, 2021
Sementara peretasan terjadi pada tengah malam di India (sekitar pukul 4:00 sore EST), pengguna Twitter Priya termasuk di antara banyak penggemar kripto yang memperhatikan tweet sebelum waktunya yang berbunyi:
“India telah secara resmi mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Pemerintah telah resmi membeli 500 BTC dan mendistribusikannya ke semua penduduk negara itu. Masa depan telah datang hari ini!.”
Postingan itu juga menyertakan tautan yang mendesak investor yang tidak waspada untuk mendaftar dan mengklaim bagian mereka dari hadiah BTC. Namun, ini adalah kedua kalinya akun Twitter Modi diretas dan digunakan untuk penipuan kripto.
Segera setelah peretasan, tweet yang tidak sah dihapus dan peretasan dikonfirmasi oleh akun resmi Perdana Menteri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: