KSPM FEB UI Helat National Investor Summit, Usung Tema Kunci Sukses Investasi dan Financial Planning
Dalam menilai fundamental perusahaan, investor dapat menilai empat laporan keuangan. Keempat laporan keuangan tersebut adalah Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Di dalam laporan tersebut ada beberapa rasio kinerja perusahaan yang dapat dijadikan acuan dalam menilai perusahaan. Rasio-rasio tersebut adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio investasi.
Rasio likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka pendek, terbagi menjadi current ratio, quick ratio, serta cash ratio. Rasio aktivitas mencerminkan tingkat optimalisasi penggunaan aset perusahaan, terbagi menjadi total asset turnover serta account receivable turnover. Rasio solvabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang, terbagi menjadi total debt asset ratio serta total debt equity ratio. Rasio profitabilitas mencerminkan derajat potensial perusahaan dalam memperoleh laba, terbagi menjadi gross profit margin, operating profit margin serta net profit margin. Rasio investasi adalah rasio yang dipakai untuk membandingkan nilai saham secara relatif, terbagi menjadi price earning ratio, price to book value, dividend payout ratio, dan lainnya.
Keynote Speech (Angela Tanoesoedibjo)
Di era bonus demografi, penduduk usia muda yang dominan dapat menjadi potensi bagi Indonesia. Edukasi tentang manajemen keuangan dan investasi dapat mengiringi potensi ini demi meningkatkan kualitas mereka. Pandemi Covid-19 dan disrupsi teknologi dapat menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemuda Indonesia demi kontribusi terhadap industri segala sektor di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan dan investasi perlu dipersiapkan sejak dini demi mengembangkan kualitas sumber daya manusia pemuda agar siap menghadapi keadaan ekonomi di masa mendatang.
Smart Financial Planning for Millennials (Chandra Putra Negara)
Investasi adalah sejumlah entitas yang seseorang sisihkan bukan sisakan. Penyisihan tersebut ditujukan untuk antisipasi tragedi mendadak di masa depan. Adapun investasi dapat dibagi menjadi investasi personal, investasi kesehatan, investasi relasi, dan investasi aset.
Investasi personal adalah investasi ilmu yang tidak hanya dipertimbangkan melalui nominal uang, tetapi juga value dan knowledge yang didapatkan. Investasi ini merupakan fondasi dalam mengembangkan ilmu investasi. Investasi kesehatan juga perlu dilakukan karena akan mempengaruhi perilaku dan psikologis dalam melakukan investasi. Investasi relasi perlu dilakukan karena merupakan benchmark sekaligus wadah untuk berkolaborasi dalam memperoleh ilmu investasi. Adapun investasi terakhir yang perlu dilakukan adalah investasi aset, yakni harta yang disisihkan ketika merasa siap setelah melakukan investasi personal, kesehatan, dan relasi.
Dalam mengelola keuangan dan melakukan investasi perlu dibangun mindset dan ditetapkan porsinya. Setidaknya ada lima mindset yang perlu dibangun, yakni memiliki dana darurat, mendahulukan pelunasan utang, menabung, investasi, dan diversifikasi aset. Adapun porsi ketika melakukan investasi pada umumnya adalah menyisihkan 10% untuk bersedekah, 20% untuk cicilan atau kredit (jika ada), 30% untuk tabungan dan investasi, serta 40% untuk biaya hidup.
Realize Your Dreams Through Financial Freedom (Melvin Mumpuni)
Menurut Finansialku, piramida keuangan setidaknya dari puncak ke bagian dasar terbagi menjadi distribusi kekayaan, kenyamanan keuangan, dan keamanan keuangan. Pada kenyamanan keuangan, ada rencana pensiun dan tujuan keuangan. Pada keamanan keuangan, ada manajemen risiko serta cash flow, dana darurat dan pinjaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: