KSPM FEB UI Helat National Investor Summit, Usung Tema Kunci Sukses Investasi dan Financial Planning
The Secret Behind Bandarmology (Antonny Suheri)
Di dalam pasar modal setidaknya ada tiga macam pelaku, yaitu big player (harta banyak tetapi saham terbatas), market maker (harta dan saham banyak), dan retail. Broker retail memiliki deposit awal yang kecil, banyak kantor cabang, dan relatif digunakan oleh pemuda. Di sisi lain, broker bandar memiliki deposit awal besar, kantor cabang sedikit, dan jarang digunakan oleh masyarakat umum. Broker yang dipakai oleh bandar dapat berfungsi untuk menampung, mendukung, dan mempertahankan saham yang dimiliki oleh bandar.
Dalam menganalisis saham, investor dapat mengidentifikasi kepentingan emiten. Hal ini karena kenaikan nilai saham tidak selalu karena pertumbuhan bisnis perusahaan bersangkutan. Penyebab lain yang dapat meningkatkan nilai saham adalah merger dan akuisisi, pembagian dividen, obligasi umum, obligasi wajib konversi, stock split, reverse stock, right issue, private placement, buyback, tender offer, serta spin off.
Manipulasi kenaikan saham yang disengaja oleh bandar setidaknya terjadi dalam tujuh fase. Beberapa fase tersebut adalah accumulation (pengumpulan saham dan sideways), mark up (pengumpulan saham dan uptrend), mark down (pengumpulan saham dan downtrend), massive distribution (penjualan saham hingga ada gap), distribution by trend (penjualan saham ke ritel perlahan mengikuti downtrend), sell on strength (distribusi saham ketika nilainya naik karena partisipasi publik), serta do nothing.
Ada beberapa jenis manipulasi yang dilakukan oleh bandar saham. Jenis-jenis manipulasi tersebut contohnya adalah fake supply and demand, marking the close, pump and dump then hype and dump, alternate trade or wash trade, dan pre arranged trade. Bandar membutuhkan retail sebagai partisipan saat mark up saham dan wadah distribusi nilai saham di atas. Meskipun begitu, retail tetap membutuhkan bandar sebagai pihak yang mengelola volatilitas saham, dan wadah untuk meraih keuntungan.
Growth Investing For Securing Your Future of Life (Ellen May)
Growth investing adalah investasi saham di perusahaan baru yang sedang melakukan inovasi dan ekspansi pasar. Adapun dalam melakukan metode investasi tersebut, analisis fundamental dapat diiringi dengan analisis teknikal. Hal ini karena riwayat perusahaan dalam analisis fundamental tidak selalu terjamin kredibel, sehingga data pergerakan grafik saham dalam analisis teknikal dapat menjadi komplementer dalam investasi saham.
Pemilihan antara growth investing atau value investing bergantung pada waktu yang tepat. Adapun perlu diperhatikan bahwa keduanya adalah investasi sehingga tidak dapat dijadikan sebagai wadah untuk memperoleh keuntungan secara cepat. Meskipun begitu, growth investing cenderung direkomendasikan untuk di-hold lebih cepat daripada value investing.
The Right Way to Become Value Investor (Yazid Muamar)
Value investing adalah cara investasi yang menilai fundamental perusahaan yang undervalued. Metode investasi ini setidaknya memiliki tiga elemen, yaitu harga, kualitas, dan penjual. Value investing cenderung direkomendasikan untuk pemula karena didasari oleh rekam jejak perusahaan.
Ketika bisnis perusahaan sedang membaik, nilai saham seharusnya akan ikut meningkat. Namun, pergerakan nilai saham biasanya bersifat irasional, seperti nilai saham yang justru undervalued. Inilah yang menjadi alasan dalam melakukan value investing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: