Buruh Minta Nonton di XXI, Ahok: Ya Saya Marah!

WE Online, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak gentar menghadapi demonstrasi para buruh jika nantinya dirinya sudah meneken Surat Keputusan (SK) Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2015.

Ahok memastikan besaran UMP DKI diperkirakan akan berada di kisaran angka Rp 2,7 juta walau buruh menilai besaran UMP tersebut jauh dari harapan sebab mereka meminta Rp 3,3 juta sebagai angka yang seharusnya mereka terima.

"Ya pasti demo, tiap tahun juga demo. Kan kita sudah sepakat. Hitungan rumusnya sudah ada," kata Ahok di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Ahok mengklaim dirinya sudah membantu perjuangan kenaikan kebutuhan hidup layak (KHL) bagi para buruh. "Saya sudah bantu buruh memperjuangkan KHL. Dari tepung terigu jadi mie instan yang mahal, sudah saya bantu. Dari jumlah Aqua tidak cukup, sudah saya bantu. Saya juga keluarkan ide KHL dihitung ada inflasi tahun depan. Tidak bisa dong harga tahun ini dipakai harga tahun depan. Itu sudah saya perjuangkan," ucapnya.

Meskipun demikian, Ahok mengaku tidak bisa memenuhi tuntutan para buruh yang meminta penambahan salah satu item di KHL. "Tapi, kalau dia minta masukan buah-buahan pepaya, pisang. Mau minta nonton di bioskop XXI, ya saya marah. Ini sesuatu yang konyol," pungkasnya.

Ahok tidak takut jika nantinya dirinya akan mendapat predikat pemimpin yang tidak membela kepentingan buruh. "Paling buruh bawa keranda lagi, bilang saya raja upah murah," katannya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku sudah menerima rekomendasi dari Dewan Pengupahan untuk menetapkan besaran upah minimum provinsi (UMP) DKI 2015. Meskipun demikian, Ahok belum menandatangani Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait penetapan UMP tersebut.