Baru Terealisasi Rp16 Triliun, Rosan Bakal Tagih Janji Investasi Apple yang Capai Rp163 Triliun
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan upaya pemerintah untuk terus menarik investasi besar dari Apple di Indonesia. Setelah memulai pembangunan pabrik AirTag di Batam dengan nilai investasi awal USD 1 miliar atau sekitar Rp16,3 triliun (kurs Rp16.300 per USD), pemerintah menargetkan agar total investasi Apple di Indonesia bisa mencapai USD 10 miliar atau setara Rp163 triliun.
"Pembangunan pabrik AirTag ini baru langkah awal. Target kami adalah investasi bertahap yang dimulai dari USD 1 miliar dan meningkat secara perlahan hingga mencapai USD 10 miliar," ujar Rosan di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Baca Juga: Investasi Apple, Pajak dan Kepatuhan TKDN jadi Tantangan Regulasi Pasar Teknologi Indonesia
Rosan menjelaskan, pabrik AirTag di Batam akan menjadi pemasok utama kebutuhan global, dengan kapasitas produksi hingga 65% dari total pasar. Meski demikian, pemerintah tidak hanya berhenti pada satu vendor saja. Rosan ingin menduplikasi keberhasilan negara-negara lain seperti Vietnam yang memiliki 35-36 vendor Apple.
"Kami ingin membawa lebih banyak vendor Apple ke Indonesia. Di Vietnam ada puluhan vendor, begitu juga di Malaysia dan Thailand. Target kami adalah menciptakan ekosistem investasi besar yang saling mendukung," katanya.
Negosiasi TKDN iPhone 16
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi kehadiran perwakilan Apple dalam negosiasi TKDN iPhone 16. Apple telah menyampaikan proposal investasi periode 2023-2026 dengan memilih skema inovasi (skema 3), seperti periode sebelumnya.
Namun, nilai investasi yang diajukan Apple dalam proposal tersebut masih di bawah ekspektasi teknokratis pemerintah. Dalam counter proposal, Kemenperin mengusulkan agar Apple menambah nilai investasi dengan fokus pada pembentukan fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia, sesuai dengan regulasi Permenperin No. 29/2017.
Baca Juga: Kepala BKPM Umumkan Lonjakan Komitmen Investasi Apple ke Indonesia
"Nilai investasi yang dihitung hanya mencakup fixed capex, seperti tanah, bangunan, teknologi, dan mesin. Tidak termasuk proyeksi nilai ekspor atau komponen variabel lainnya seperti bahan baku," tegas Agus.
Pemerintah menegaskan bahwa negosiasi tidak dibatasi oleh waktu tetapi berfokus pada pemenuhan substansi yang dirundingkan. Apple juga telah berkomitmen melunasi utang investasi sebesar USD 10 juta, yang akan diawasi melalui pihak ketiga yang ditunjuk Kemenperin.
Dengan pembangunan pabrik di Batam ini, pemerintah berharap hubungan investasi dengan Apple semakin erat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan global tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement