Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring memberi tanggaoan soal gestur Presiden Jokowi yang disebut marah terhadap Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas kala berpidato.
Melalui Twitternya, Tifatul menyatakan bahwa presiden Jokowi biasa saja. Dan juga, ia meminta semua pihak agar tidak berlebihan merespons hal itu.
Baca Juga: Menohok! Said Aqil Beri Komentar Pedas untuk 212, Siapa Sangka Ia Bilang...
"Ah biasa aja itu. Nggak usah lebay," tulis Tifatul Sembiring dalam cuitannya, dikutip Suara.com, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut Tifatul menilai tak ada kata-kata bernuansa marah yang disampaikan oleh presiden Jokowi saat berpidato menanggapi kritik Anwar Abbas.
Tifatul juga menyebut agar tidak ada sikap adu domba yang dilakukan terhadap dua tokoh tersebut.
Ulama bertanya, Presiden menjawab. Selesai. Wajar aja orang tanya sama Presiden. Nggak ada itu kata-kata bernuansa marah, nadapun datar saja. Nggak usah diadu-adu. Lebay," lanjutnya.
Cuitan Tifatul tersebut ditulis untuk menanggapi artikel berita yang memuat ucapan Presiden Jokowi yang dijadikan pertanda bahwa ia marah ke Anwar Abbas menurut pakar gestur.
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi menjawab langsung kritikan yang dilontarkan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, terkait kesenjangan ekonomi yang makin terjal. Jokowi mengaku juga kepikiran dengan persoalan tersebut.
Baca Juga: Nahloh... Anwar Abbas Kena Semprot Presiden Jokowi Gara-Gara Lakukan Ini
Presiden Jokowi menyampaikan selama menjadi Presiden RI selalu berupaya menekan kesenjangan. Ia mengatakan demikian karena pernah jadi orang yang susah.
Dipikir saya nggak kepikiran? Gini rasio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran bapak ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya nggak kepikiran. Kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan, enak menjadi orang yang tidak susah memang," kata Jokowi dalam pelaksanaan Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI dikutip dari YouTube MUI, Jumat (10/12/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar