Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum PBNU Sentil 212, Faizal Assegaf Kasih Balasan Menohok: Umat Sudah Muak dengan Kalian

Ketum PBNU Sentil 212, Faizal Assegaf Kasih Balasan Menohok: Umat Sudah Muak dengan Kalian Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kritikus Faizal Assegaf merespon pernyataan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj yang menyindir gerakan 212. Faizal Assegaf menyebut Said Aqil ngelantur.

“Ah omong kosong!, stop ngelantur dengan gaya politik proposal, umat sudah muak dengan kalian,” ujar Faizal Assegaf, dikutip akun Twitter-nya, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Menohok! Said Aqil Beri Komentar Pedas untuk 212, Siapa Sangka Ia Bilang...

Faizal menyarankan Said Aqil fokus mengurus NU yang menurutnya semakin bobrok. Kata dia gerakan 212 adalah hak rakyat

“Ngurus aja tuh ‘ormas abal-abal NU’ yang makin bobrok karena perilaku kalian yang amburadul. Rakyat berhak melakukan apapun yang mereka inginkan, mengapa darah Anda mendidih? Prestasi kalian cuma lawakan aja!” ujarnya.

Said Aqil Siroj melalui video yang ditayangkan di akun TVNU, Senin (13/12) mengatakan, gerakan 212 adalah gerakan politik. Bukan kebangkitan Islam.

“Contoh misalkan menghadapi 212. Itu luar biasa bagi saya. Luar biasa kerasnya tantangan itu. Ada sebagian dari NU juga. Katanya kesempatan kebangkitan Islam. Menurut saya itu bukan kebangkitan Islam. Kenapa? Karena jelas itu tujuannya politik yang mengatasnamakan agama,” tegas Said Aqil.

Dia mengklaim, satu-satunya orang yang keras dan terang-terang menolak 212 adalah dirinya.

“Satu-satunya orang yang bersuara keras, bersuara terang-terangan, menolak 212 adalah saya. Barangkali yang menolak banyak. Tetapi yang berprinsip yang dengan ucapan jelas terang benderang barangkali hanya saya,” paparnya.

Baca Juga: Nahloh... Anwar Abbas Kena Semprot Presiden Jokowi Gara-Gara Lakukan Ini

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: