Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Kesal dengan Penyebar Hoax soal Vaksin Covid: Gara-gara Mereka...

Bill Gates Kesal dengan Penyebar Hoax soal Vaksin Covid: Gara-gara Mereka... Microsoft founder Bill Gates looks on during a healthcare event in Brussels, Belgium, February 16, 2017. | Kredit Foto: Reuters/Eric Vidal
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejak awal pandemi, miliarder Bill Gates menjadi target teori konspirasi Covid yang aneh. Sekarang, kata Gates, desas-desus dan potongan disinformasi itu membuat banyak orang Amerika tidak divaksinasi Covid sehingga dapat menunda akhir pandemi.

Dalam sebuah posting blog minggu lalu, Gates menulis bahwa teori konspirasi yang melibatkannya sayang disayangkan telah memengaruhi penyerapan vaksin Covid di Amerika Serikat. Jika tidak ada teori konspirasi yang berkembang, ia memperkirakan tingkat vaksinasi akan jauh lebih tinggi sekarang.

Hingga saat ini, 61% populasi AS telah divaksinasi penuh terhadap Covid, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Baca Juga: Jangan Harap Bill Gates Bergabung ke Luar Angkasa, Mending Doi Lakuin Hal Ini!

Melansir CNBC International di Jakarta, Rabu (15/12/21) hingga kini, setidaknya 83 negara atau wilayah lain memiliki tingkat vaksinasi lengkap yang lebih tinggi, menurut Our World in Data, termasuk negara-negara di setiap benua kecuali Antartika yang tidak memiliki data laporan.

"Ini adalah bagian dari tren yang lebih besar menuju ketidakpercayaan pada institusi, dan ini adalah salah satu masalah yang paling saya khawatirkan menuju 2022," tulis Gates.

Sebuah survei yang diterbitkan pada bulan November oleh Kaiser Family Foundation menunjukkan betapa merajalelanya hoax tentang vaksin. Sebanyak 78% orang dewasa AS percaya setidaknya satu bagian dari hoax tentang penyakit atau vaksin Covid, atau tidak yakin apakah hoax itu benar atau salah.

Di antara mereka yang disurvei, mitos Covid yang paling umum termasuk pemerintah membesar-besarkan jumlah kematian akibat Covid dan wanita hamil tidak boleh mendapatkan vaksin. Kedua mitos itu salah. Menurut CDC, vaksin sangat aman untuk orang yang sedang hamil, menyusui atau berencana untuk hamil.

Sayangnya, jutaan orang Amerika tetap ragu-ragu bahkan sama sekali tidak mau divaksinasi Covid-19, sebagian besar karena kesalahpahaman dan kurangnya informasi serta tidak ada perbaikan sederhana untuk memerangi disinformasi.

Gates menyarankan pemerintah harus memiliki aturan yang lebih jelas tentang media sosial untuk mencegah orang menyebarkan hoax, terutama informasi yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

"Sebuah video palsu yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 membuat Anda tidak subur tidak boleh dibiarkan menyebar luas dengan kedok berita," tulis Gates.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: