Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut 212 Bukan Kebangkitan Islam, Said Aqil Kena Sentil: Taubat...

Sebut 212 Bukan Kebangkitan Islam, Said Aqil Kena Sentil: Taubat... Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut kelompok 212 bukan kebangkitan Islam, melainkan gerakan yang punya tujuan politik dengan mengatasnamakan agama. Omongan Said Aqil itu ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin.

Novel balik menyindir gaya kepemimpinan Said Aqil di PBNU yang memunculkan banyak riak di daerah. Pun, rangkap jabatannya sebagai Komisaris PT KAI juga disorotnya. Bagi dia, sosok Said tak memiliki prestasi. Dia pun membantah aksi 212 termasuk saat reuni dianggap Said sebagai kegiatan tidak benar.

Baca Juga: Terungkap Sudah Tujuan 212, Bukan Kebangkitan Islam! Ketua Umum PBNU: Politik Mengatasnamakan Agama!

"212 adalah wujud nyata Islam rahmatan lilalamin yang bukan hanya slogan karena dalam sejarah manusia dan dunia diciptakan baru terjadi kurang lebih 13 juta orang bisa berkumpul dengan damai dan bersih," kata Novel, melansir VIVA, Rabu (15/12/2021).

Menurutnya, Said Aqil sudah gagal menggembosi 212. Ia bilang dengan kondisi Said saat ini yang mau selesai jadi Ketua PBNU, juga belum bisa menggembosi kekuatan persatuan 212. "Makanya dia Said Aqil kebakaran jenggot sampai-sampai nggak punya jenggot dan benci kepada hamba Allah yang berjenggot," tutur Novel.

Kemudian, ia mendoakan agar Said mendapatkan hidayah di penghujung umur dan jabatannya. Ia berharap Said bisa bijak dan tidak ngawur dalam menyampaikan pernyataan. "Taubat, tidak lagi ngawur dan tidak menebar kebencian lagi kepada umat Islam yang berada di barisan 212," sebut Novel.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengaku menolak keras kemunculan kelompok 212. Dia tak setuju jika 212 dikaitkan dengan kebangkitan Islam. Bagi Said, hal itu justru gerakan bertujuan politis. Ia juga menyampaikan momen dirinya menolak awal gerakan 212 pada 2016 lalu.

"Itu luar biasa bagi saya, luar biasa kerasnya tantangan itu. Ada sebagian dari NU juga, katanya itu kesempatan kebangkitan Islam. Kalau menurut saya itu bukan, bukan kebangkitan Islam, menurut saya. Kenapa? Karena jelas itu tujuannya politik yang mengatasnamakan agama," kata Said dalam video yang ditayangkan di akun TVNU seperti dilihat, Senin, 13 Desember 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: