Tajam! Xi dan Putin Kompak Serang Pakta AUKUS: Merusak Fondasi...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari China Xi Jinping mengkritik pakta AUKUS selama pembicaraan Rabu (15/12/2021). Mereka setuju bahwa itu "merusak fondasi rezim nonproliferasi nuklir" dan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.
Berbicara kepada wartawan setelah negosiasi Putin-Xi, ajudan presiden Rusia Yuri Ushakov mengatakan bahwa presiden menyatakan keprihatinan mengenai kegiatan Amerika untuk "mengkonfigurasi ulang situasi saat ini di kawasan Asia-Pasifik".
Baca Juga: Rezim Kim Jong Um Cemas Terjadi Perang Nuklir Gegara Gegabahnya Amerika dan AUKUS
Perjanjian AUKUS yang diumumkan pada bulan September membayangkan Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir, sebuah prospek yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara banyak anggota komunitas internasional atas potensi dampaknya terhadap situasi di kawasan.
"Dan dalam hal ini, baik dari pihak kami maupun dari pihak China, penilaian negatif diungkapkan tentang pembentukan aliansi baru seperti Indo-Pasifik Quad dan persatuan Amerika-Anglo-Australia AUKUS", kata Ushakov, dikutip laman Sputnik News.
Pembicaraan itu digambarkan sebagai "sangat positif", dengan Ushakov mencatat bahwa itu adalah percakapan "dua teman". Menurutnya, tingkat hubungan antara Rusia dan China jauh lebih dari sekadar sekutu.
Di antara topik yang dibahas oleh Xi dan Putin adalah perdagangan, hubungan internasional, dan masalah keamanan. Presiden China diberitahu tentang gagasan Rusia tentang jaminan keamanan, kata Ushakov.
"Presiden (Xi) secara khusus menyatakan bahwa dia mendukung tuntutan Rusia untuk jaminan, bahwa tentu saja dia sangat menyadari hal ini dan memahami hal utama, apa yang menjadi perhatian Rusia di perbatasan baratnya", katanya.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa Rusia akan memberi tahu China tentang kontak Moskow-NATO tentang jaminan keamanan.
Menurut kantor berita China Xinhua, Xi mengatakan bahwa Rusia dan China telah "bertindak sebagai negara besar yang bertanggung jawab".
Dia juga mencatat bahwa, sementara sejumlah negara berusaha untuk ikut campur dalam urusan Rusia dan China, kedua negara harus meningkatkan upaya bersama mereka untuk melindungi keamanan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto