Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rezim Kim Jong Um Cemas Terjadi Perang Nuklir Gegara Gegabahnya Amerika dan AUKUS

Rezim Kim Jong Um Cemas Terjadi Perang Nuklir Gegara Gegabahnya Amerika dan AUKUS Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Korea Utara mengkritik pembentukan aliansi pertahanan tripartit antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) atau dikenal sebagai AUKUS. Pyongyang menilai, AUKUS merupakan instrumen perang AS yang menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dunia.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut mengatakan, kehadiran AUKUS membawa awan gelap perang nuklir ke dunia.

Baca Juga: Lawan AUKUS, Prancis Tawarkan Lagi Puluhan Jet Tempur Rafale ke Indonesia

“(Kekhawatiran) datang dari fakta bahwa platform pertahanan itu berencana mentransfer ke Australia teknologi pembangunan kapal selam nuklir AS, yang merupakan negara perang dan invasi terbesar di dunia,” kata Kemenlu Korut dalam sebuah pernyataan lewat situs resminya, dilaporkan kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Selasa (30/11).

Itu bukan pertama kalinya Korut melayangkan kritik keras atas pembentukan AUKUS. Pada September lalu, seorang perwakilan Kemenlu Korut menyatakan kehadiran AUKUS sangat berbahaya dan dapat memicu perlombaan senjata nuklir. Keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik jadi taruhannya.

Pembentukan AUKUS diumumkan pada September lalu. Kemunculan blok tersebut sempat dikritik beberapa negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru di kawasan. Pembentukan AUKUS dipandang sebagai upaya menentang dominasi Cina di Indo-Pasifik. 

Presiden Rusia Vladimir Putin juga melayangkan kritik atas pembentukan AUKUS Menurutnya, pakta tersebut merusak stabilitas regional.

"Pembentukan blok apa pun, termasuk yang Anda sebutkan; AS, Inggris Raya, Australia, merusak stabilitas regional. Karena menurut saya, berteman itu baik, tapi berteman untuk menentang siapa pun, itu buruk. Itu merusak stabilitas yang sedang kita bicarakan dan kita jaga,” kata Putin dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang diunggah di situs web Kremlin pada pertengahan Oktober lalu.

Putin berharap situasi tidak akan berkembang di bawah skenario yang tak terduga. Dia pun berharap kehadiran AUKUS tak menambah ketegangan di kawasan tersebut.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: