Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tsai Ing-wen Mau Perkuat Hubungan dengan Uni Eropa, Gak Cuma karena China tapi...

Tsai Ing-wen Mau Perkuat Hubungan dengan Uni Eropa, Gak Cuma karena China tapi... Kredit Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Warta Ekonomi, Taipei -

Di hadapan anggota parlemen Prancis, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan bahwa Taiwan mengharapkan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan Uni Eropa.

"Kami berharap UE, di bawah kepemimpinan Prancis, dapat terus mempromosikan Taiwan dan negosiasi UE tentang perjanjian investasi bilateral, atau BIA, untuk membuka hubungan kerja sama baru antara Taiwan dan UE," katanya, Reuters melaporkan.

Baca Juga: Gandeng Eropa, Tsai Ing-wen Galak: Otoritarianisme Meluas, Demokrasi Harus Tegak!

Harapan Tsai pada Kamis (16/12/2021) itu bertepatan dengan diambilnya kepemimpinan blok Eropa itu oleh Prancis tahun 2022.

"Dalam menghadapi situasi internasional yang berubah dengan cepat dan penyebaran otoritarianisme yang terus berlanjut, mitra demokrasi harus lebih bergandengan tangan dalam kerja sama," katanya.

Taiwan, kata Tsai, sangat ingin meningkatkan hubungannya dengan negara-negara demokrasi Barat lainnya. Itu karena untuk menghadapi tekanan militer dan diplomatik yang meningkat dari China untuk menerima klaim kedaulatan China atas pulau itu.

Uni Eropa memasukkan Taiwan dalam daftar mitra dagangnya untuk perjanjian investasi bilateral potensial pada tahun 2015. Ini terjadi setahun sebelum Tsai pertama kali menjadi presiden Taiwan, tetapi belum mengadakan pembicaraan dengan Taipei mengenai masalah tersebut sejak saat itu.

Uni Eropa pada bulan September berjanji untuk mencari kesepakatan perdagangan dengan Taiwan, bagian dari strategi formalnya untuk meningkatkan kehadirannya di Indo-Pasifik dan melawan kekuatan China yang meningkat.

Berbicara kepada sekelompok anggota parlemen Prancis yang berkunjung di kantornya di Taipei, Tsai mencatat bahwa Prancis menjadi presiden bergilir Uni Eropa tahun depan.

Tsai, yang bertemu dengan kelompok yang dipimpin oleh kepala Kelompok Persahabatan Parlemen Prancis-Taiwan François de Rugy, tidak secara langsung menyebut China, tetapi menyerukan demokrasi untuk tetap bersatu.

"Taiwan akan memenuhi tanggung jawab internasionalnya dan berharap dapat bekerja sama dengan Prancis dan mitra UE dengan cita-cita serupa untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik," pungkas dia.

Perjalanan Prancis itu dilakukan ketika China terlibat dalam pertengkaran yang semakin buruk dengan negara anggota UE, Lithuania, tentang keputusan negara Baltik untuk mengizinkan Taiwan membuka kedutaan de facto di sana.

Delegasi diplomatik Lituania ke China meninggalkan negara itu pada hari Rabu dalam jalan keluar yang diatur dengan tergesa-gesa dalam hubungan yang memburuk lebih lanjut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: