Kredit Foto: Istimewa
Gejolak krisis yang terjadi selama 2 tahun silam ini tidak hanya memakan UMKM-UMKM kecil seperti toko vape. Produsen E-Liquid vape terbesar sekelas Indonesia Juice Cartel, juga mengalami gejolak krisis ini sampai adanya pengurangan karyawan. IJC yang masih berumur jagung tetapi sudah berhasil menduduki kelas teratas dari segi penjualan E-Liquidnya juga terdampak oleh pandemi dari segi pendapatan, bukan hanya karena pandemi, gejolak krisis ini terjadi juga karena kurangnya support dari pemerintah karena regulasi-regulasi baru yang diberikan.
“Gausah UMKM-UMKM kecil, ekonomi Negara saja ikut terdampak karena pandemi ini. Apalagi kita? IJC sendirikan sudah mencoba bertahan selama 2 tahun silam, sampai-sampai adanya pengurangan karyawan. Tetapi hal tersebut juga bukan menjadi solusi baik untuk kita. Intinya, kita sedang mencoba mempertahankan IJC tetap ada di tahun 2022 dengan kondisi yang super apa adanya ini, tapi gatau juga nantinya gimana, semoga yang terbaik ya,” tutup Aryo Andrianto selaku CEO Indonesia Juice Cartel
Besar harapan Ketua APVI ini dapat melanjutkan usaha E-Liquidnya ditahun 2022 nanti, tentu dengan support dari regulasi pemerintah yang lebih baik lagi kedepannya dan juga tidak luput support para Vapers Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: