Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baliho Puan Bertebaran di Kawasan Terdampak Erupsi Semeru, Formappi: Bagaimana Bisa Ya...

Baliho Puan Bertebaran di Kawasan Terdampak Erupsi Semeru, Formappi: Bagaimana Bisa Ya... Kredit Foto: Twitter/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkriti pemasangan baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru. Peneliti Formappi Lucius Karus berujar Puan tidak memiliki sensitivitas dan juga empati.

Padahal, lanjut Lucius, Puan sudah berulang kali dikritik atas pemasangan baliho-baliho bergambar dirinya yang dinilai salah tempat atau tidak pas. Alhasil, politikus PDI Perjuangan itu kini dianggap hanya membuat politik pencitraan lewat pemasangan baliho.

"Bagaimana bisa ya kritik dan sindiran publik sebelumnya tak membuat Puan maupun timnya belajar untuk mempertajam empati, bukan malah menyemarakkan politik pencitraan via baliho," kata Lucius kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

Lucius berpandnagan semestinya baliho  memiliki misi politik. Karena itu pemasangannya pun harus dilakukan dengan strategi yang benar. Namun, ia tidak melihat ada strategi yang tepat pada pemasangan baliho bergambar Puan.

Baca Juga: Terungkap! Waduh... Hasil Survei Menunjukkan Bukan Puan Maharani Pilihan Utama Pendukung PDIP

Menurutnya, pemasangan baliho Puan justru serampangan dengan memanfaatkan momen semata, bahkan termasuk tempat terdampak bencana alam.

"Jangan pakai politik cowboy. Asal ada momen, sikat aja tanpa memikirkan dampak politisnya itu. Ini yang jadi aneh dari politik baliho politisi seperti Puan ini. Seolah-olah segala cara digunakan sekalipun cara-cara yang diyakini justru akan membunuh tujuan politik sang politisi," ujar Lucius.

Baliho Puan Berkeliaran

Baliho Puan Maharani bertebaran di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Warga setempat kecewa karena mengaku lebih membutuhkan bantuan ketimbang baliho.

Baliho yang dimaksud itu bergambar potret diri Puan dengan latar foto para pengungsi. Selain itu ada pula logo ‘Relawan Puan Maharani‘ dilengkapi kalimat penyemangat.

“Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” bunyi tulisan dalam baliho Puan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: